Seakan Perang Tak Bisa Ditawar Lagi, Mantan Jenderal Ukraina Ini Bocorkan Syarat Mutlak Agar Ukraina Tak Segan Lagi Lakukan Serangan ke Donbass, Tak Peduli Walau Kalah Telak dari Rusia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Dengan demikian, Kiev tak perlu menahan diri lagi, untuk bertempur dengan Rusia apaun yang terjadi, walaupun jelas Rusia lebih unggul.
Dengan demikian, Kiev tak perlu menahan diri lagi, untuk bertempur dengan Rusia apaun yang terjadi, walaupun jelas Rusia lebih unggul.

Intisari-online.com - Perang antara Ukraina dan Rusia tampaknya terlihat jelas di depan mata.

Persiapan militer Rusia yang tampaknya semakin matang, membuktikan niat serius negeri beruang merah untuk melakukan agresi militer.

Selain itu disisi lain, pihak Ukraina pun juga sudah siap untuk tidak menahan diri lagi.

Menurut 24h.com.vn, Senin (19/4/21), mantan perwira jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina, membuat syarat agar Ukraina bisa menyerang Donbass.

Baca Juga: Terkuak Bukan Hanya Ingin Kuasai Ukraina, Rusia Mati-matian Gempur Negara TetangganyaKarena Ingin Menguasai Aset Penting di Laut Ini, Siapa Sangka Harganya Capai 59 Triliun Rupiah

Dengan demikian, Kiev tak perlu menahan diri lagi, untuk bertempur dengan Rusia apaun yang terjadi.

Hal itu diungkapkan Mantan komandan organisasi bernama "Operation Against Terror" (ATO) Pahlawan Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Mikhail Zabrodsky.

Dia mengeluarkan pernyataan tentang kemungkinan perkembangan terkait gambar cinta di Donbass.

Menurut Zabrodsky, "Rusia memiliki keunggulan jumlah, dan oleh karena itu keamanan yang jelas untuk Ukraina hanya dapat dijamin dengan bergabung dengan NATO."

Baca Juga: Rusia Tidak Bisa Berbohong Lagi, Citra Satelit Bongkar Kelakukan Curang Tentara Rusia di Perbatasan Ukraina, Bikin NATO dan Inggris Ketar-ketirKetakutan Sampai Lakukan Hal Ini

Menurut Letnan Jenderal Zabrodsky, yang menjawab pertanyaan dari wartawan Ukraina, mengatakan.

"Jika kita mengatakan bahwa situasi di Donbass adalah jalan buntu dan tidak ada jalan keluar lain, maka kita perlu mempersiapkan diri kita sendiri dan publik untuk sebuah skenario militer."

Jenderal Zabrodsky mengumumkan bahwa tentara Ukraina siap melancarkan serangan di Donbass, tetapi dengan syarat yang jelas.

Menurut Zabrodsky, tentara Kiev akan maju jika merasakan dukungan rakyat dalam skala nasional, kesatuan upaya seluruh Ukraina dan kesiapan pasukan cadangan.

Namun, jenderal yang memimpin angkatan pengangkutan udara tentara Ukraina tidak berbicara tentang waktu kapan kondisi yang sesuai dapat terjadi.

Ketika ditanya apakah dia yakin Donbass akan kembali di bawah kendali Ukraina, Jenderal Zabrodsky tidak menjawab pertanyaan itu secara langsung.

Baca Juga: Jadi Musuh Bebuyutan Rusia, Militer Inggris Malah Diam Tak Berkutik saat 100.000 Tentara Vladimir Putin Kepung Perbatasan Ukraina, Sudah Menyerah?

Ia mengatakan, "Anda perlu memahami mengapa Rusia membutuhkan Donbass dalam situasi ini."

Menurut Jenderal Zabrodsky, Rusia "memanfaatkan fakta bahwa ini adalah luka besar di tubuh Ukraina".

Zabrodsky mengatakan bahwa "jika Ukraina menyetujui semua persyaratan, termasuk federalisasi dan peraturan khusus, maka beban ekonomi dan politik untuk mempertahankan wilayah ini akan ditransfer sepenuhnya ke Kiev.".

Pers Rusia mengatakan bahwa, pada kenyataannya, jenderal Ukraina itu mengungkapkan detail penting.

Sejak awal, Kiev sendiri tidak ingin Donbass "kembali" ke Ukraina, meskipun di ibu kota Kiev, mereka berulang kali mengatakan bahwa "Donbass adalah bagian yang sangat diperlukan dari Ukraina ".

Menurut Jenderal Zabrodsky, sebuah operasi sedang berlangsung di wilayah yang tidak dikendalikan oleh Ukraina.

Baca Juga: Putus Asa Hadapi Tangguhnya Militer Rusia, Ukraina Ancam NATO dengan Ambil Tindakan Nekat Ini Jika Tak Segera Dimasukkan Menjadi Anggotanya

"Di Donbass, mereka akan mengatakan ini: Ukraina akan terus menyerang, tetapi kami, dengan bantuan Rusia, akan melawan secara efektif sehingga kami akan merebut wilayah baru," kata Zabrodsky.

"Paduan suara ini akan diputar selama satu, dua, tiga bulan. Kemudian, mereka (Rusia) akan memikirkan sesuatu yang lain untuk menggantikan," ungkap Zabrodsky mengisyaratkan taktik Donbass dari pemerintah Moskow.

Artikel Terkait