Intisari-Online.com - Masalah di ibu kota Israel, Yerusalem, telah lama menjadi sumber perselisihan.
Yerusalem, yang merupakan salah satu kota tertua di dunia, telah secara resmi dibagi antara Israel dan Palestina selama hampir 70 tahun.
Namun konflk antara Israel dan Palestina atas kota itu terus terjadi selama beberapa dekade.
Bahkan umat Yahudi mendorong Muslim Arab untuk keluar dari rumah mereka dan mendirikan negara Israel di tanah mereka pada pertengahan abad ke-20.
Perpecahan semakin berat ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melanggar kebijakan luar negeri AS pada 6 Desember 2017.
Di mana dia mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang secara efektif mendukung kendali Israel atas kota tersebut.
Pada 14 Mei 2018, AS bahkan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dari Tel Aviv.
Lalu apa istimewanya Yerusalem?
Dilansir dari history.com pada Minggu (18/4/2021), ada beberapa negara yang mengajui Yerusalem sebagai Yerusalem.
Mereka adalah agama Yahudi, Kristen, dan Islam.
Ketiganya sangat terikat dengan kota kuno tersebut, dan pengikut masing-masing agama ini telah menguasai semua atau sebagian kota selama beberapa ribu tahun terakhir.
Pada 1.000 SM, Raja Daud menetapkan kendali orang Yahudi atas Yerusalem.
Namun kota itu jatuh ke tangan orang lain selama beberapa tahun, terutama selama Perang Salib, ketika tentara salib Kristen bertempur melawan faksi Kristen dan Muslim yang bersaing untuk menguasai kota.
Dan antara 1517 dan 1917, Kekaisaran Ottoman — yang agama resminya adalah Islam — menguasai kota.
Yerusalem menonjol dalam Alkitab Ibrani.
Dalam tradisi Yahudi, Yerusalem adalah tempat di mana Abraham hampir mengorbankan putranya, Ishak, kepada Tuhan ribuan tahun yang lalu.
Sementara bagi umat Kristen, Yerusalem adalah ibu kota Raja Daud Israel dalam Alkitab Ibrani, serta kota tempat anak Daud, Salomo, membangun kuilnya.
Di zaman Alkitab, orang Yahudi yang tidak bisa berziarah ke kota seharusnya berdoa ke arahnya.
Menurut menurut Alquran, Yerusalem juga merupakan tempat terakhir yang dikunjungi Nabi Muhammad SAW sebelum dia naik ke surga dan berbicara dengan Tuhan pada abad ketujuh.
Sebelumnya, dia diterbangkan dari Mekkah ke Yerusalem dalam semalam oleh makhluk mitos.
Perjalanan malam yang ajaib ini dan persekutuannya dengan Tuhan adalah peristiwa penting dalam Islam.
Selama perjalanan malam, Nabi Muhammad disucikan sebagai persiapan untuk pertemuannya dengan Tuhan.
Begitu sampai di surga, Tuhan memberi tahu Nabi Muhammad bahwa dia harus melakukan salat, atau sembahyang ritual, 50 kali setiap hari.
Namun, Nabi Muhammad memohon kepada Tuhan untuk mengurangi jumlahnya menjadi lima kali sehari, yang merupakan standar sholat Muslim saat ini.
Selain itu, tradisi Islam meramalkan bahwa Yerusalem akan memainkan peran penting di masa depan, menamakannya sebagai salah satu kota tempat akhir dunia akan dimainkan.
Jadi, ketiga Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, ketegangan meningkat di wilayah itu.
Karena pengumuman itu bisa sama artinya sebagai "menyatakan perang".
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR