Kini Rengkuh Umat Muslim di Amerika dan Seluruh Dunia, Presiden AS Joe Biden akan Gelar 'Open House' Saat Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021 Ini

May N

Editor

Intisari-online.com -Nasib umat Muslim sebagai umat minoritas di Amerika Serikat (AS) bergantung penuh pada kebijakan yang diambil oleh presiden yang menjabat.

Setelah 4 tahun pemerintahan Donald Trump membuat kehidupan umat Muslim di AS dalam tekanan, keadaan mulai berubah setelah pemerintahan Joe Biden.

Kabarnya, Presiden Joe Biden dan istrinya, Jill Biden, akan mengadakan 'open house' di Gedung Putih.

Kabar tersebut disampaikan lewat ucapan selamat berpuasa bagi muslim di seluruh dunia lewat pernyataan yang disampaikan Kedutaan Besar AS di Jakarta.

Baca Juga: Masih Ingat Saat Warga Penuhi Pasar Sebelum Lebaran? Kini, Ada 51 Pedagang di 6 Pasar di Jakarta yang Positif Covid-19!

Dalam pernyataan tersebut Biden mengatakan Gedung Putih berencana menggelar ‘open house’ saat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, meskipun semua aktivitas Ramadan masih tetap harus diadakan secara virtual.

“Meskipun aktivitas Ramadan di Gedung Putih akan diadakan secara virtual, saya dan Jill bersemangat untuk kembali mengadakan perayaan Idul Fitri di Gedung Putih secara langsung, Inshaa Allah,” kata Biden seperti dikutip Tribunnews.com yang disampaikan Kedubes AS di Jakarta, Selasa (13/4/2021).

Pada pernyataan itu Presiden AS itu turut menyinggung perundungan, kefanatikan, dan kejahatan bermotif kebencian, yang masih kerap diterima Muslim di AS.

Namun Biden berkomitmen untuk melindungi hak dan keselamatan semua orang di AS, termasuk hak muslim AS di era pemerintahannya.

Baca Juga: Terungkap, Inilah Penyebab Harga Gula Masih Meroket dan Belum Tampak Akan Turun, Simak Selengkapnya

“Tidak ada satu orang pun di Amerika yang hidup terus dalam ketakutan untuk menjalankan keyakinannya. Dan pemerintahan saya akan bekerja tanpa lelah untuk melindungi hak dan keselamatan semua orang,” katanya.

Biden dalam pernyataannya tersebut juga sempat menyinggung komunitas Uighur di China dan Rohingya di Burma.

Ia berkomitmen untuk terus membela hak asasi manusia di mana pun.

“Pada hari pertama saya sebagai Presiden, saya bangga dapat mengakhiri larangan perjalanan bagi Muslim yang memalukan, dan saya akan terus membela hak asasi manusia di mana pun, termasuk Uighur di China, Rohingya di Burma, dan komunitas Muslim di seluruh dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Rayakan Lebaran, 'Rayakan Kebaikan': Belajar dari Gus Mus dan Quraish Shihab Bagaimana Hadapi Pandemi

Di akhir pernyataannya, Biden mengharapkan hari esok yang lebih cerah dengan mengutip makna ayat dalam kitab suci Al-Quran.

“Kitab suci Al-Qur’an mengingatkan kita bahwa, ‘Tuhan adalah cahaya langit dan bumi,’ yang menuntun kita keluar dari kegelapan menuju cahaya terang,” kata Biden

“Semoga Anda dan keluarga dapat menjalankan bulan yang penuh inspirasi dan kebaikan,” tutupnya.

Berikut pernyataan lengkap Presiden AS Joe Biden terkait awal Ramadan:

Baca Juga: Rindu Rumah saat Tak Bisa Mudik? Ini yang Terjadi pada Otak dan Tubuh saat Mengalami 'Homesick', Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya?

Saya dan Jill menyampaikan salam hangat dan mengucapkan semoga Ramadan yang diberkahi kepada komunitas Muslim di Amerika Serikat dan seluruh dunia.

Ketika banyak saudara Amerika kita yang mulai berpuasa besok, kita diingatkan akan betapa sulitnya tahun ini.

Pada masa pandemi ini, para sahabat dan orang yang kita cintai belum bisa berkumpul untuk merayakan dan beribadah, dan ada begitu banyak keluarga yang akan berbuka puasa tanpa ditemani orang yang mereka sayangi.

Meski begitu, komunitas Muslim kita memulai bulan dimana diturunkannya wahyu ini dengan harapan baru. Ada banyak orang yang akan berfokus pada meningkatkan keimanan kepada Tuhan, menegaskan kembali komitmen mereka untuk melayani orang lain sebagai bagian dari iman, dan mengungkapkan rasa syukur atas berkat yang mereka nikmati, termasuk kesehatan, kesejahteraan, dan kehidupan.

Muslim Amerika senantiasa memperkaya negara kita sejak didirikan.

Mereka sama beragam dan dinamisnya seperti Amerika yang mereka bantu untuk membangunnya.

Kini, Muslim memimpin dalam upaya kita melawan COVID-19, memainkan peran sebagai pelopor dalam pengembangan vaksin serta melayani sebagai tenaga kesehatan di garis terdepan.

Mereka menciptakan pekerjaan dengan menjadi wirausaha dan pemilik bisnis, mempertaruhkan hidup sebagai para penanggap pertama atau first responder, mengajar di sekolah, melayani sebagai pegawai negeri yang berdedikasi di seluruh negara, dan memainkan peran utama dalam perjuangan berkelanjutan untuk kesetaraan ras dan keadilan sosial.

Namun demikian, Muslim Amerika masih menjadi target perundungan, kefanatikan, dan kejahatan bermotif kebencian.

Prasangka dan serangan ini salah. Tidak bisa diterima.

Dan harus dihentikan. Tidak ada satu orang pun di Amerika yang hidup terus dalam ketakutan untuk menjalankan keyakinannya.

Dan pemerintahan saya akan bekerja tanpa lelah untuk melindungi hak dan keselamatan semua orang.

Pada hari pertama saya sebagai Presiden, saya bangga dapat mengakhiri larangan perjalanan bagi Muslim yang memalukan, dan saya akan terus membela hak asasi manusia di mana pun, termasuk Uyghur di China, Rohingya di Burma, dan komunitas Muslim di seluruh dunia.

Saat kita mengenang mereka yang telah pergi sejak Ramadan silam, kita mengharapkan hari esok yang lebih cerah. Kitab suci Al-Qur’an mengingatkan kita bahwa, “Tuhan adalah cahaya langit dan bumi,” yang menuntun kita keluar dari kegelapan menuju cahaya terang.

Meskipun aktivitas Ramadan di Gedung Putih akan diadakan secara virtual, saya dan Jill bersemangat untuk kembali mengadakan perayaan Idul Fitri di Gedung Putih secara langsung, inshaa Allah.

Semoga Anda dan keluarga dapat menjalankan bulan yang penuh inspirasi dan kebaikan.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait