Selain memperingatkan China atas tindakannya terhadap Taiwan, AS juga mengkritik Beijing terkait transparansinya soal Covid-19.
China tidak memberikan akses ke pakar internasional atau berbagi informasi secara real time untuk memberikan transparansi yang sebenarnya, Blinken mengatakan kepada NBC.
Akibatnya, virus “lepas kendali lebih cepat dan, menurut saya, hasil yang jauh lebih mengerikan daripada yang seharusnya,” kata Blinken.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pada 30 Maret, data dirahasiakan dari penyelidik WHO yang melakukan perjalanan ke China untuk meneliti asal-usul pandemi.
Sebuah laporan WHO, yang ditulis bersama dengan para ilmuwan China, mengatakan virus itu mungkin ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain, dan kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin" sebagai penyebabnya. Tedros mengatakan masalah itu membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.
Peristiwa tersebut menyoroti mengapa perlu ada sistem keamanan kesehatan global yang lebih kuat untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi, kata Blinken.
Reformasi harus mencakup komitmen terhadap transparansi, berbagi informasi, dan akses bagi para ahli "dan China harus berperan di dalamnya".
"Kami perlu melakukan itu dengan tepat agar kami sepenuhnya memahami apa yang terjadi, untuk mendapatkan bidikan terbaik untuk mencegah hal itu terjadi lagi," katanya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja Majalah Intisari.Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR