Advertorial
Intisari-Online.com -Tampilan luar makam pada umumnya adalah gundukan tanah ditutup dengan batu atau bangunan di sekitarnya, yang dilengkapi dengan batu nisan.
Namun di Amerika, terdapat sebuah makam yang sangat aneh dimana terdapat jendela di atasnya.
Jendela itu berfungsi untuk melihat ke bawah, sehingga orang bisa melihat jenazah yang sedang beristirahat.
Melansir Eva.vn, Kamis (1/4/2021), makam itu adalah milik Timothy Clark Smith.
Makam aneh ini terletak di pemakaman Evergreen, di kawasan pemukiman West River, kota New Haven, Connecticut, AS.
Pemilik makam, Timothy Clark Smith adalah seorang ahli bedah berbakat, juga seorang guru, sekretaris dan diplomat.
Setelah mendapatkan gelarnya di New York pada tahun 1855, Timothy mendemonstrasikan keterampilan medisnya di tentara Rusia selama dua tahun.
Setelah itu, dia bekerja di konsulat AS.
Terlepas dari pencapaiannya yang luar biasa, Timothy memiliki ketakutan yang mengerikan akan dikubur hidup-hidup.
Ketakutan ini disebut "taphophobia" - ketakutan dikubur hidup-hidup.
Pada abad terakhir, cerita seperti ini biasa terjadi.
Ada banyak anekdot tentang bagaimana orang mati tiba-tiba hidup kembali dan mencakar-cakar tutup peti mati.
Dalam ilmu kedokteran, sangat mungkin terjadi kesalahan diagnosis kematian atau "kematian palsu".
Dalam artikel yang dimuat di situs WeirdHistorian.com pada 22 Juli 1890, terdapat kasus seorang wanita yang dikubur hidup-hidup.
Lavrinia Merli, seorang petani, diyakini meninggal karena epilepsi.
Tubuhnya ditempatkan di peti mati pada 3 Juli.
Tetapi pada 5 Juli, ditemukan bahwa Lavrinia telah sadar kembali, pakaian robek dalam perjuangannya untuk lepas, dan bahkan sobekan di peti mati.
Dengan obsesi itu, Dr. Timothy memutuskan untuk merancangmakam untuk dirinya sendiri untuk "berjaga-jaga" seandainya dia terbangun ketika dia dikuburkan di bawah tanah.
Pada saat itu, peti mati dengan jendela atas untuk melihat wajah orang mati terakhir kali dibuat, meskipun tidak begitu umum dan hanya digunakan selama pemakaman almarhum.
Namun peti mati berjendela masih belum memenuhi keinginan Timothy karena setelah itu peti mati tersebut akan dikubur beberapa meter di bawah tanah.
Alih-alih peti mati berjendela atau bahkan peti mati kaca, Timothy memunculkan ide yang lebih realistis.
Ketika Timothy meninggal pada akhir Oktober 1893, pemakamannya tidak mudah sama sekali.
Sebelum berangkat, Timothy sendiri merancang tempat peristirahatan yang rumit.
Makamnya digali hingga kedalaman 6 meter, kemudian beton dituangkan dengan sangat kuat.
Peti matinya diletakkan di bawah dan di atasnya terdapat jendela untuk melihat jelas wajah dan tubuh di bawahnya.
Timothy bahkan meminta agar selang pernapasan tersedia dan bel di tangannya, memungkinkan dia untuk meminta bantuan jika "sayangnya" bangkit kembali di kuburannya.
Jendela kaca selebar 35cm ditempatkan di atas makam untuk membantu kerabat dan nantinya pengunjung dapat melihat dengan jelas jenazah Dr. Timothy.
Sayangnya, ketakutan Tuan Timothy sama sekali tidak berdasar.
Setelah kematiannya, orang-orang membangun makam sesuai permintaannya, memasang bel di tangan, tetapi tidak pernah berdering selamanya.
Belakangan, makam Dr. Timothy menjadi tujuan wisata para pengunjung karena memancing rasa penasaran.
Namun, selama bertahun-tahun, iklim, debu dan lumut yang menutupi membuat kaca di atas makam menjadi kabur, tidak bisa melihat ke bawah.
Namun, hal ini tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke kota New Haven.