Intisari-online.com -Kompensasi sebesar 1 miliar dollar AS (Rp 14,5 triliun) akan dituntut oleh Otoritas Terusan Suez Mesir (SCA), akibat Terusan Suez macet.
Hal itu disampaikan ketua SCA, Osama Rabie, Rabu 31/3/2021.
Terusan Suez ditutup selama hampir seminggu, karena kapal Ever Given atau kapal Evergreen (sesuai nama operator di lambung kapal), terjebak melintang secara diagonal.
Kompensasi atas kerugian dan kerusakan akan mencapai lebih dari 1 miliar dollar, kata Rabie kepada saluran tv lokal, Sada Elbalad, Rabu malam (31/3/2021).
Kapal Terusan Suez berbendera Panama seberat 200.000 ton itu tersangkut sejak Selasa (23/3/2021), dan butuh enam hari untuk membebaskannya.
Evakuasi dilakukan SCA bersama perusahaan Belanda, Boskalis, yang mengerahkan tim tanggap daruratnya, Smit Salvage yang disewa oleh pemilik kapal Ever Given.
Menurut ketua SCA, kompensasi yang mereka minta tidak hanya untuk kerugian akibat Terusan Suez terblokade, tetapi juga biaya penggunaan kapal keruk dan kapal tunda.
Kerusakan fisik yang ditimbulkan selama proses evakuasi kapal Ever Given juga mereka mintakan kompensasi.
Sementara itu pada Kamis (1/4/2021) manajer teknis kapal, Bernard Schulte Shipmanagement berkata dalam e-mail ke Associated Press, awak kapal sedang bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki penyebab kapal tersangkut.
Mereka mengatakan, penyelidik dari SCA sudah diberi akses ke Perekam Data Pelayaran, yang juga dikenal sebagai kotak hitam kapal.
Rabie menyampaikan, jika penyelidikan berjalan lancar dan besaran ganti rugi telah disepakati, kapal bisa melaju tanpa masalah.
Namun, jika masalah kompensasi ini melibatkan litigasi, kapal Ever Given dan kargo senilai 3,5 miliar dollar AS (Rp 50,8 triliun) tidak akan diizinkan meninggalkan Mesir.
Terusan Suez dibuka lagi pada Senin pagi (29/3/2021) beberapa jam setelah kapal Ever Given bebas.
Antrean akibat Terusan Suez macet ini mencapai 422 kapal, yang mengangkut minyak tanah hingga hewan ternak.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini