Penasihat keamanan nasional AS dan Filipina membahas keprihatinan mereka atas aktivitas China di Laut China Selatan lewat saluran telepon pada Rabu (30 Maret).
Sementara Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China minggu ini.
Ratusan kapal
Filipina menggambarkan kehadiran kapal-kapal itu di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil di Whitsun Reef sebagai "mengerumuni dan mengancam".
Sementara Kanada, Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan lainnya telah menyuarakan keprihatinan tentang niat China, memicu protes dari Beijing.
Diplomat China menyebutkan, kapal-kapal itu berlindung dari laut yang ganas dan tidak ada milisi di dalamnya.
Dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, satuan tugas Filipina di Laut China Selatan menyatakan "keprihatinan yang mendalam atas berlanjutnya kehadiran yang melanggar hukum (mengerumuni) dari milisi maritim Cina yang tidak mundur".
"Baik Filipina maupun masyarakat internasional tidak akan pernah menerima pernyataan China tentang apa yang disebut kedaulatan terintegrasi yang tak terbantahkan di hampir semua Laut China Selatan," kata gugus tugas Filipina, yang mendesak penarikan segera kapal-kapal itu.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR