Intisari-Online.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyimpan sebagian dari kekayaannya dalam bentuk tunai dan emas.
Harta itu disimpan di beberapa brankas yang dibuat khusus untuk ruang bawah tanah di vila keluarganya di Istanbul.
Salah seorang saksi melihat brankas itu dipasang ketika dia menjadi tamu di acara pribadi yang diadakan oleh Erdogan pada tahun 2011.
“Saya diantar ke tempat untuk sholat Isya."
"Kami pergi melalui ruang bawah tanah, saya melihat kotak besi seukuran ruangan yang pintunya masih tertutup terpal plastik pelindung,” katanya.
Saksi menggambarkan pintu besi lemari besi itu mirip dengan lemari besi bank yang bisa dibuka dengan memutar roda yang terkunci dari luar.
“Saya melihat roda di pintu yang menyerupai roda kemudi kapal,” katanya.
“Saya pikir para pelayan melakukan kesalahan ketika mereka membimbing saya ke sana, karena ketika penjaga menyadarinya, saya langsung dilarikan keluar dari sana,” tambahnya.
Laporan langsung dari brankas juga dikuatkan dengan rekaman suara tahun 2013.
Rekaman itu memperdengarkan suara Erdogan yang panik menyuruh putranya menyembunyikan uang tunai di rumahnya saat terjadi investigasi korupsi.
Saksi lain menggambarkan ruang bawah tanah itu memiliki akses ke jalan masuk di mana mobil atau truk dapat diparkir untuk memuat dan menurunkan uang tunai diangkut dengan palet.
"Ruangan besi itu dirancang sedemikian rupa sehingga forklift dapat dioperasikan baik di dalam atau di luarnya," katanya.
Erdogan dan keluarganya pindah ke kompleks vila yang terletak di lingkungan Kısıklı di distrik Uskudar Istanbul pada Juni 2009 setelah tinggal di lingkungan Emniyet terdekat selama 15 tahun.
Pada saat itu, dilaporkan bahwa dia membeli vila itu seharga Rp19 miliar pada tahun 2005.
Keberadaan vila itu terungkap dalam investigasi korupsi Desember 2013.
Investigasi jaksa penuntut menemukan bahwa Erdogan, perdana menteri pada saat itu, secara langsung terlibat dalam skema untuk membeli outlet media Sabah dengan sogokan dari kontrak dan tender pemerintah.
Erdogan panik ketika penyelidikan korupsi diumumkan pada 17 Desember 2013, sementara polisi menggerebek dan menangkapnya.
Polisi menemukan sejumlah besar uang disimpan di rumah-rumah tersebut, banyak kotak brankas dan mesin hitung uang.
Ketiga putra serta beberapa pengusaha dan birokrat yang dekat dengan Erdogan ditangkap atas tuduhan korupsi dan penyuapan.
Rekaman audio yang bocor pada Februari 2014 ke YouTube menunjukkan bahwa Erdogan juga memiliki sejumlah besar uang - sebanyak $ 1 miliar - di rumahnya, termasuk vila di Kısıklı.
(*)