Intisari-Online.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sudah melakukan penelitian terkait asal-usul virus corona (Covid-19).
Walau sempat kesulitan untuk masuk ke dalam wilayah China, WHO akhirnya pelan-pelan dapat menilai bagaimana awal mula pandemi ini menyebar.
Lalu seperti apa hasil penelitiannya? Bagaimana asal usul virus corona?
Dilansir dari24h.com.vn pada Kamis (1/4/2021), tim WHO merilis sebuah laporan setebal 120 halaman pada 30 Maret 2021 kemarin.
Tim investigasi global WHO merilis temuan awal dari kunjungan lapangan ke China dari 14 Januari hingga 10 Februari.
Mereka menyimpulkan bahwa, sangat mungkin bahwa virus SARS-CoV-2 ditularkan ke manusia oleh hewan perantara dan kebocoran dari laboratorium sangat kecil kemungkinannya.
Laporan lengkap juga tidak menarik kesimpulan pasti tentang asal-usul Covid-19 sehubungan dengan Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan.
"Tim investigasi telah mengkonfirmasi, ada infeksi yang meluas di pasar makanan laut Huanan di Wuhan."
"Tetapi tidak dapat menentukan apakah itu sumber wabah ini," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO dalam konferensi pers tentang laporan tersebut.
Laporan WHO juga merekomendasikan studi tahap selanjutnya tentang ketertelusuran Covid-19.
Di mana studi lanjutan itu akan melibatkan pengujian satwa liar untuk urutan virus dan antibodi yang terkait dengan virus corona di provinsi China selatan dan Asia Timur serta Asia Tenggara.
Tim ahli global diperlukan untuk mendukung penelitian penelusuran penyakit di masa mendatang.
Setelah WHO resmi merilis laporan lengkapnya, 14 negara di dunia, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyatakan keprihatinnya.
Tak hanya itu politi dan media Barat mulaimempertanyakan apakah Beijing akan menekan WHO dalam tulisannya, atau tidak.
Atau apakah tim survei memiliki akses ke data lengkap selama mereka berada di Wuhan.
Hanya saja, pemerintah China malah bertindak sebaliknya.
The Global Times melaporkan pada 31 Maret bahwa Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Beijing sangat menghargai semangat ilmiah, profesional, dan rajin dari tim investigasi, termasuk para ahli dari Organisasi Kesehatan dunia (WHO) dan China.
Kementerian Luar Negeri China juga mengimbau negara lain untuk lebih banyak melakukan penelitian untuk menelusuri asal muasal virus SARS-CoV-2.
Alasannya karena ini merupakan misi global.
China menyatakan kesediaannya untuk mendukung penelitian ilmiah global tentang asal usul dan penyebaran virus SARS-CoV-2.
Mereka juga akan berpartisipasi dalam perumusan resolusi WHO tentang Covid-19 dan mendukung kerja sama antar negara anggota WHO dalam mempelajari asal muasal virus tersebut.
TapiKementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa politisasi masalah keterlacakan Covid-19 akan sangat menghambat upaya untuk menemukan asal Covid-19 secara global dan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada manusia.
Tentu saja ini bertentangan dengan keinginan komunitas internasional untuk bersatu melawan epidemi.
Diketahui,China telah dua kali mengundang ahli WHO ke Wuhan untuk menyelidiki asal usul Covid-19.
Dari 14 Januari hingga 10 Februari, para ahli Tiongkok bekerja sama dengan tim ahli internasional WHO untuk melakukan penyelidikan bersama selama 28 hari di Wuhan.
Beijing telah memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk pekerjaan tim investigasi WHO di Wuhan, sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China.