Serangan Teroris di Mozambik hingga Pantai Dipenuhi Mayat Tanpa Kepala, ISIS Mengaku Jadi Dalang di Baliknya

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS

Intisari-Online.com-Puluhan orang tewas dalam serangan yang dilakukan sekelompok milisi di Palma, kota kawasan utara Mozambik.

Omar Saranga, juru bicara kementerian pertahanan mengungkapkan, terbaru tujuh orang ditembak mati saat mencoba keluar dari hotel.

Adapun ratusan orang lainnya, baik itu warga lokal maupun warga negara asing, dilaporkan berhasil selamat.

Sejak Rabu (24/3/2021), kota Palma diserang oleh kelompok milisi yang disebut berhubungan dengan ISIS.

Baca Juga: Berhasil Melarikan Diri dari Mulut Harimau Bernama ISIS, Wanita yang Pernah Jadi Istri Militan ISIS Ini Bocorkan Kehidupannya Bak di Neraka Bumi, Anaknya Dipaksa Makan Rumput Bak Hewan Ternak

Saksi mata mengungkapkan, pantai dipenuhi mayat tanpa kepala saat dia bersembunyi sembari menunggu kapal guna diselamatkan.

Situs pelacak lalu lintas maritim melaporkan, banyak kapal berlalu lalang di sekitar Palma hingga Pelabuhan Pemba.

Sebabnya, banyak warga setempat berusaha mengungsi baik menumpang kapal kargo, kapal penumpang, hingga kapal penarik.

ISIS menyatakan pada Senin (29/3/2021) bahwa pihaknya jadi dalang serangan teroris sepekan di kota Palma, Mozambik utara, di mana puluhan orang tewas.

Baca Juga: Didanai hingga Triliunan Rupiah, Pasukan Elite Inggris Baru 'Ranger Force' Punya Kemampuan Mematikan, Siap Diterjunkan untuk Libas ISIS di Timur Tengah

ISIS menyerang kota yang berdekatan dengan proyek gas bernilai 60 miliar dollar AS (Rp 869,8 triliun) mulai Rabu (24/3/2021).

Kemudian, serangan teroris itu berlanjut hingga Senin (29/3/2021), menurut sumber keamanan yang terlibat langsung dalam upaya mengamankan kota.

Melansir Reuters pada Senin (29/3/2021), ISIS mengklaim serangan itu melalui kantor berita Amaq, dengan mengatakan para pasukannya telah menguasai kota itu setelah beberapa hari bentrokan dengan pasukan keamanan.

Disebutkan milisi ISIS telah menewaskan sedikitnya 55 orang, termasuk sejumlah tentara, menghancurkan dan menguasai gedung-gedung termasuk pabrik dan bank, serta menyita sejumlah kendaraan.

Sejauh ini Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen pernyataan ISIS itu.

Sebagian besar komunikasi ke Palma terputus sejak awal serangan teroris terjadi pada Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Terkuak, Peran Lukman Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Makassar Masih Kurang 'Penting' Dibanding Tiga Srikandi Panglima, Mengapa Makin Banyak Muncul Teroris Wanita?

Pejabat di kementerian pertahanan Mozambik dan polisi nasionalnya tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar melalui telepon pada Senin dan tidak segera membalas pesan teks.

Jumlah total korban tewas atau hilang setelah serangan yang diklaim oleh ISIS itu masih belum jelas. Puluhan ribu orang mungkin telah melarikan diri, menurut tiga pekerja bantuan.

Pemerintah mengkonfirmasi pada Minggu (28/3/2021) bahwa puluhan orang telah tewas, tanpa menyebutkan angka pasti.

Di antara mereka yang tewas adalah 7 orang dalam konvoi mobil yang disergap milisi. Mobil-mobil itu berusaha menyelamatkan orang-orang yang terkepung di hotel pada Jumat (26/3/2021).

Nick Alexander, seorang kontraktor Inggris-Afrika Selatan, salah satu orang selamat yang berada dalam konvoi mobil itu, menurut informasi putrinya, Jayde yang tinggal di Johannesburg kepada Reuterss via WhatsApp.

Sebelum diselamatkan, Alexander menghabiskan 2 malam merangkak di semak-semak setelah milisi menyergap konvoi mobil.

Baca Juga: Waspada, Mentalitas dan Karier Pemain Sepakbola Bisa Jatuh Karena Star Syndrome, Begini Penjelasannya!

"Dia masih hidup dan sehat dan dalam perjalanan pulang," kata Jayde.

Banyak orang melarikan diri ke pantai dengan harapan diselamatkan, kata sumber keamanan lain yang berhubungan dengan pasukan sekutu pemerintah.

Berbagai perahu membawa mereka ke ibu kota provinsi, Pemba, sekitar 240 kilometer ke selatan, kata seorang pekerja bantuan.

Artikel Terkait