Rabie menerangkan, pada Jumat (26/3/2021) pukul 22.30 baling-baling kapal Ever Given sudah bisa berputar meski tidak dengan kecepatan penuh.
Namun, baling-baling kapal Evergreen macet lagi karena perubahan pasang surut air laut.
Tim akhirnya harus melakukan pengerukan lebih dalam lagi dengan ekskavator, untuk membebaskan kapal Ever Given yang membuat Terusan Suez macet.
"Jenis tanah yang kami tangani sangat sulit, begitu pula pasang surut yang memengaruhi kapal, karena ukuran dan muatannya," imbuh Rabie.
Ia menambahkan, Terusan Suez terblokir tidak menimbulkan korban jiwa atau pencemaran.
Akibat Terusan Suez macet, muatan kargo senilai 9,6 miliar dollar AS (Rp 138,5 triliun) yang biasa melintasi Asia dan Eropa setiap harinya, kini tertahan.
Rabie memperkirakan, Mesir kehilangan pendapatan sekitar 12-14 juta dollar AS (Rp 173-202 miliar) setiap hari akibat Terusan Suez ditutup.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR