Advertorial

Pantas Saja Korps Kalajengking Hitam Ini Dikirim untuk Tangani Kebrutalan KKB Papua, Intip Kehebatan Kendaraan Lapis Bajanya Ini, Sempat Buat AS Unggul di Perang Vietnam

May N

Editor

Intisari-online.com -Dikabarkan baru saja jika Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih bersiaga menghadapi ketegangan di Papua.

Mereka mengirimkan pasukan lagi ke Papua untuk memberantas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pasukan yang dikirimkan adalah korps kalajengking hitam atau Batalion Infanteri (Yonif) Mekanis Raider 412 Kostrad.

Dilansir dari laman resmi Divisi Infanteri 2 Kostrad, Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto, meninjau latihan siap Pratugas Yonif Mekanis Raider 412 Kostrad di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: 'Bharata Eka Shakti', Moto yang Lantang Diteriakkan Pasukan TNI Berlambang Kalajengking yang Dikirim Berantas KKB Papua Ini, Apa Artinya?

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek secara langsung kesiapan dan kesiapsiagaan prajurit Yonif Mekanis Raider 412 Kostrad yang akan mengemban tugas operasi Satgas Pamtas Mobile di wilayah Papua.

Latihan siap pratugas ini dilaksanakan selama 14 hari guna menyiapkan dan memberi pembekalan kepada seluruh prajurit.

Yonif Mekanis Raider 412 adalah salah satu Batalyon Infanteri di jajaran Brigade Infanteri Mekanis 6/Trisakti Baladaya, Divisi Infanteri 2/Kostrad.

Melansir Wikipedia, pasukan ini awalnya terbentuk berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tertinggi – VII/Dip nomor KPTS/58/7/1959 tanggal 15 Juli 1959 dan diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1959 oleh Pangdam VII/Diponegoro Kolonel Inf Soeharto bertempat di alun-alun Purworejo.

Baca Juga: Korps Pasukan Khas, Pasukan Khusus Indonesia dari TNI AU, Inilah 5 Operasi yang Pernah Dilakukan Paskhas

Dengan adanya restrukturisasi batalyon se-Kodam VII/Diponegoro berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VII/Diponegoro nomor Kep/38/8/1965 tanggal 1 Agustus 1965, maka Yonif 451 dilebur menjadi Yon "L" dengan tunggul berintikan gambar Ketunggeng "Scorpio" dengan nama "Bharata Eka Shakti".

Korps ini memiliki kendaraan lapis baja yaitu M113.

Kendaraan itu sendiri begitu melegenda.

Mengutip army-technology.com, M113 dulunya dikembangkan oleh FMC (Food Machinery Corp.) berdasarkan kendaraan lapis baja M59 dan M75 dari 1950-an.

Baca Juga: Dijuluki 'Kendaraan Infanteri Paling Signifikan Dalam Sejarah Perang', Kendaraan Tempur Legendaris Ini Terpinggirkan di Negeri Asalnya Tapi Masih Sangat Diandalkan TNI AD

Purwarupanya diperkenalkan pertama kali pada 1957, kemudian Angkatan Darat (AD) AS mengadopsi kendaraan itu pada 1960.

Kendaraan lapis baja ini begitu penting bagi AS di Perang Vietnam, seperti dilaporkan Army Times.

Sekelompok tentara di atas M113 adalah salah satu gambar legendaris dari Perang Vietnam

Kendaraan ini menjadi terpenting kedua setelah helikopter UH-1 Iroquois "Huey" di medan perang.

Baca Juga: Ranpur Angkut Militer Serba Bisa Dipelopori oleh Inggris tapi yang Paling Laris Justru Produksi Amerika

Kendaraan ini dilapisi aluminium, dimaksudkan untuk menjadi amfibi dan dapat diangkut udara, jauh lebih ringan dari pendahulunya, M59.

Sayangnya, freeboardnya yang terbatas (jarak dari garis air ke atap) sebesar 14 inci menghalangi penggunaan dalam operasi amfibi.

Tapi M113 bisa menyeberangi sungai dengan arus lambat, mengandalkan trek yang dikencangkan secara hidrolik untuk penggerak.

Awalnya didorong oleh mesin bensin Chrysler 75M V-8 berkekuatan 260 tenaga kuda, M113 segera dikalahkan oleh M113A1 bertenaga diesel, yang diperkenalkan pada April 1963.

Baca Juga: M113 yang Tenggelam saat Angkut Siswa TK Sebenarnya Sudah Terbukti Tangguh di Medan Perang, Namun Punya Syarat Agar Tak Tenggelam

Pada 1 Juli 1968, banyak M113 di Vietnam bertenaga diesel.

M113A1 dikonfigurasi untuk awak dua orang - komandan / penembak dan pengemudi - dan 11 tentara lainnya.

Ini termasuk jalan belakang yang dioperasikan secara hidrolik untuk keluar cepat.

Tanjakan juga memiliki palka untuk akses saat naik.

Baca Juga: Heroik di Tengah Neraka, Kisah Pilot 'Penyapu Debu' Saat Perang Vietnam, Lompat ke Dalam Api untuk Evakuasi Korban Luka ke Dalam Helikopter

Pengemudi memiliki empat periskop M17, dan palka dapat memasang periskop inframerah M19 untuk pergerakan malam hari.

Sebelumnya diberitakan, KKB Papua semakin berani setelah mereka menyandera pilot dan tiga penumpang pesawat Susi Air PK-BVY selama 2 jam lamanya pada Jumat (12/3/2021).

Mereka disandera saat mendarat di sebuah lapangan terbang di Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua.

Namun, penyanderaan ini berlangsung singkat karena tak lama kemudian KKB Papua melepaskan mereka.

Baca Juga: Aksi Teror 30 Anggota KKB Papua Sandera dan Todongkan Senjata pada Pilot dan Penumpang Susi Air Selama 2 Jam, Keluhkan Kekecewaan Karena Hal Ini

TNI-Polri kini tengah memburu KKB Papua yang menjadi pelaku aksi penyanderaan tersebut.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait