Find Us On Social Media :

Ranpur Angkut Militer Serba Bisa Dipelopori oleh Inggris tapi yang Paling Laris Justru Produksi Amerika

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 11 Maret 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com - Kendaraan-kendaraan tempur (ranpur) angkut personel dan logistik yang dikenal sebagai Universal Carrier merupakan andalan Sekutu dalam Perang Dunia II.

Sudah lebih dari 100 ribu unit Universal Carrier pernah diproduksi oleh AS,  dan sebagai mesin perang mungil berpenggerak rantai, termasuk dalam hitungan mesin perang legendaris.

Dari latar belakang sejarahnya kendaraan angkut militer (carrier) berpenggerak rantai berbentuk ringkas pertama kali digunakan pada awal 1930-an, yakni dengan kemunculan ranpur carrier Light Dragon MK.IA buatan Vickers Inggris.

Generasi berikutnya carrier dengan kode MK.III muncul pada tahun 1933.

Untuk bermanuver varian jenis MK.III dilengkapi kemudi model lingkaran. Sementara sumber tenaga yang dipakai adalah mesin V8 buatan Ford.

(Baca juga: Ini Patut Ditiru, Meski Kaya Raya Militer UAE Pilih Beli Ranpur Buatan Dalam Negeri)

Upaya pengembangan Mk.III berakhir tahun 1938 manakala Pemerintah Inggris memutuskan mengalihkan fungsi penarik meriam (gun tractor) pada ranpur beroda ban.

Bagi Vickers sendiri keputusan AB Inggris tak lantas membuatnya patah arang.

Varian MK.III selanjutnya bahkan dijadikan basis buat mengembangkan Universal Carrier atau kerap pula disebut sebagai Bren Carrier yang terlihat aksinya di setiap front pertempuran selama PD II berlangsung.

Dalam agresi militer Belanda kedua di Yogyakarta pada Desember 1948, Bren Carrier merupakan andalan militer Belanda untuk melawan pasukan gerilya RI.

Melihat kesuksesan Universal Carrier sebagai platform serba guna maka tak heran bila di masa sebelum PD II usai, ada ide untuk meluncurkan generasi penerusnya.

Generasi penerus yang selanjutnya dikenal dengan nama Oxfort Carrier mulai dikembangkan pada tahun 1944 di Wolseley.

Kode yang dipakai adalah CT20 atau singkatan dari Carrier Tracked 20.