United Nation Papulation Fund menyebutkan bahwa setrika payudara adalah salah satu dari lima tindak kejahatan dan kekerasan gender.
"Para gadis ini percaya bahwa apa yang diperbuat ibunya adalah suatu hal yang baik dan oleh karena itu mereka diam saja," tulis Cawagido, organisasi yang menolak keras setrika payudara.
"Apakah masuk akal jika kita hidup di mana tubuh wanita yang alami dianggap mengundang kejahatan hanya karena pria tidak bisa mengendalikan hawa nafsu mereka," tulis Leyla Hussein aktivis sekaligus korban FGM (Female Genital Mutilation) atau mutilasi alat vital wanita.
Bagaimana menurut Anda mengenai tradisi setrika payudara?
(kompas.com)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR