Ketika anak gadis tumbuh menjadi remaja, maka sang ibu wajib menyetrika payudara anaknya tersebut.
Mereka menyetrika payudara dengan cara menggosokan batu, bambu, atau besi panas.
Para ibu di kebudayaan Afrika ini berpikir, jika dada anak gadis mereka rata, mereka akan terhindar dari risiko menjadi korban pemerkosaan.
Selain itu, para ibu berpkir, menyetrika payudara merupakan tindakan preventif supaya anak tidak cepat tumbuh dewasa.
Sehingga dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi, ketimbang harus menikah muda.
Bicara dari soal medis, tentunya prosedur setrika payudara berisiko tinggi.
Selain memicu kanker, metode ini menyebabkan infeksi, kista, dan merusak jaringan payudara.
UK National Committee fot UN Women melaporkan bahwa tradisi setrika payudara ini terus meningkat dari waktu ke waktu.
Pada tahun 2015 silam, diperkirakan ada 3,8 juta wanita di seluruh dunia yang pernah menjalankan setrika payudara secara paksa.
Mulai dari Kameron, Nigeria, Afrika Selatan, dan sejumlah remaja di Inggris pun berisiko menghadapi tradisi mengerikan tersebut.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR