Mangkuk yang Diobral dengan Harga 35 Dolar di Halaman Ini Ternyata Artefak Tiongkok Abad Ke-15 Bernilai 7,2 Milyar Rupiah!

K. Tatik Wardayati

Editor

Mangkuk yang diobral ini ternyata dari abad ke-15 Dinasti Ming.
Mangkuk yang diobral ini ternyata dari abad ke-15 Dinasti Ming.

Intisari-Online.com – Mangkuk yang diobral dengan harga $35 dolar itu ternyata artefak Tiongkok abad ke-15 yang langka.

Sebuah mangkuk porselen kecil yang dibeli seharga $35 (sekitar Rp503 ribu), pada obral di halaman Connecticut ternyata adalah artefakTiongkok abad ke-15 yang langka.

Mangkuk itu sejatinya diperkirakan senilai antara $300.000 dan $500.000 (sekitar Rp4,3 Milyar dan Rp7,2 milyar).

Setelah membeli mangkuk tersebut, seorang pembeli cukup tertarik dengan penampilannya, kemudian meminta para ahli di rumah lelang Sotheby untuk mengevaluasinya, melansir dari The Associated Pres.

Baca Juga: Bangkai Kapal ‘Holy Grail; Ditemukan pada 2015 dengan Kargo Senilai Ratusan Triliun Rupiah, Termasuk Artefak Cangkir Teh dan Kendi Keramik

Barulan si pembeli itu mengetahui bahwa pembeliannya di pekarangan tadi adalah mangkuk yang ‘luar biasa dan langka’.

Hanya enam mangkuk lain yang diketahui keberadaannya, kebanyakan di museum di seluruh dunia.

Mangkuk itu kemudian akan dilelang di Lelang Seni China yang Penting Sotheby di New York pada 17 Maret.

Mangkuk dengan diameter 6,25 inci (16 sentimeter), berbentuk seperti kuncup teratai dan dicat dengan pola bungan biru kobalt.

Baca Juga: Tak Hanya Minyak Bumi dan Ikan Melimpah, Ternyata Ada Harta Menggiurkan di Kedalam Laut Natuna, Pantas China Saja Menginginkannya

Di bagian dalam mangkuk, terdapat desain medali, dikelilingi pola bunga dan daun.

Bagian luarnya dicat dengan bunga teratai, peoni, krisan, dan delima yang mengelilingi benda-benda lain, termasuk tanduk dan alat musik.

Dengan "kombinasi mencolok dari bahan yang luar biasa" dan "desain yang sedikit eksotis yang menjadi ciri porselen kekaisaran periode ini", mangkuk ini adalah produk "klasik" dari masa pemerintahan kaisar ketiga dinasti Ming, yang dikenal sebagai Kaisar Yongle, yang memerintah dari 1403 sampai 1424.

Istana Yongle, tempat pembuatan mangkuk itu, membawa gaya baru porselen ke Tiongkok kuno, "sebuah gaya yang langsung dapat dikenali, tidak pernah terlampaui, dan mendefinisikan kerajinan itu masih di abad kedelapan belas”.

Selama masa pemerintahan Yongle, istana mengontrol desain, produksi, dan distribusi porselen yang dibuat di tempat pembakaran kekaisaran.

Itu berarti porselen tidak diperdagangkan melintasi saluran-saluran tipikal ke Timur Dekat, Timur Tengah, dan Afrika Timur.

Baca Juga: Penggerebekan di Israel Ungkap Harta Karun 'Raksasa' dari Artefak Curian, Termasuk Koin Emas, Patung Perunggu dan Sarkofagus Mesir, Banyak Ditemukan di Pasar Barang Antik

Sementara ukuran yang lebih besar diekspor ke negara lain, yang lebih kecil, seperti mangkuk ini, sebagian besar dikirim ke istana dan sekarang terutama ditemukan di koleksi istana di Beijing dan Taipei, Taiwan.

Seringkali, istana Yongle memerintahkan duplikat porselen untuk dihancurkan atau dikuburkan agar tidak disalin.

Jadi, menurut Sotheby, hanya ada "sangat sedikit mangkuk pendamping" untuk mangkuk seperti yang dijual di halaman itu.

Dua di National Palace Museum di Taipei, satu di National Museum of Iran, satu di British Museum, satu di Victoria & Albert Museum di London dan yang dijual di rumah lelang Christie di Hong Kong.

Baca Juga: Langka! Usianya Sudah Lebih dari 1.000 Tahun, Pedang dari Abad Pertengan Ini Ditemukan Dalam Kondisi Bagus di Dasar Danau

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait