Penulis
Intisari-Online.com – Pada 2015, sebuah kapal selam robot menemukan bangkai kapal di Laut Karibia dengan kargo yang diperkirakan bernilai 17 miliar dolar.
Ternyata bangkai kapal itu adalah galleon San Jose.
Bangkai kapal galleon Spanyol berusia 310 tahun, sering disebut sebagai "cawan suci bangkai kapal".
Galleon San Jose dimiliki oleh Angkatan Laut Spanyol.
Baca Juga: Bangkai Kapal Ahli Rusia Diserang Walrus yang Jadi Ganas Ketika Musim Kawin dan Lindungi Anaknya
Kapal itu ditenggelamkan oleh kapal perang Inggris selama pertempuran di lepas pantai Cartagena, Kolombia, pada tahun 1708.
Ketika tenggelam, ia membawa emas, perak, dan zamrud senilai 17 miliar dolar (sekitar 2,4 ratus triliun).
Berbicara pada tahun 2015. Jeff Kaeli, seorang insinyur peneliti di Woods Hole Oceanographic Institute, mengkonfirmasi bahwa dia telah menemukan bangkai kapal di Karibia menggunakan kapal selam robotik Remus 6000.
Remus 6000 dapat menyelam hingga kedalaman hampir empat mil dan dilengkapi dengan sensor dan kamera yang memungkinkan para peneliti menyisir kedalaman laut untuk mencari sisa-sisa kapal yang tenggelam.
Mereka menemukan meriam perunggu dengan ukiran lumba-lumba yang mengidentifikasi kapal itu berasal dari Spanyol.
Kaeli mengatakan kepada CBS pada 2018 bahwa dia duduk dan tersenyum selama 10 menit setelah penemuan itu.
Pada saat itu, dialah satu-satunya orang di dunia yang mengetahui penemuan tersebut.
Kapal itu terletak hampir 2.000 kaki (609,6 meter) di bawah permukaan.
Lokasi persisnya dirahasiakan setelah tim menemukan nilai muatannya.
Tim menggunakan kapal selam robot untuk memindai dasar laut dengan sonar jarak jauh.
Mereka kemudian kembali dan menggunakan kapal selam itu untuk memeriksa apa pun yang tampak luar biasa.
Tim ini bekerja sama dengan pemerintah Kolombia.
Selain kapal dan muatannya, mereka juga menemukan cangkir teh dan kendi keramik di antara artefak lainnya.
Kaeli menyatakan bahwa kapal selam robotik adalah alat yang memungkinkan mereka mencari area yang mungkin terlalu berbahaya atau sulit untuk dikirim manusia.
Dia juga mempermasalahkan fokus pada nilai kargo. Baginya, seluruh bangkai kapal adalah harta budaya.
Dia menganggap bangkai kapal itu sebagai bagian dari sejarah yang menceritakan sebuah kisah.
Kolombia dan Spanyol terkunci dalam sengketa kepemilikan harta karun itu.
Keduanya mengklaim sebagai pemilik yang sah.
Tim dari Woods Hole mengklaim bahwa mereka adalah penjelajah, bukan pencari harta karun, dan tidak mengklaim hak atas harta itu untuk diri mereka sendiri.
Saat ini, kargo tetap berada di dasar laut.
San Jose meninggalkan kota pelabuhan Portobelo di Panama sekitar akhir Mei 1708.
Raja Philip V dari Spanyol mengandalkan kargo itu untuk mendanai Perang Suksesi Spanyol yang muncul ketika tiga penggugat maju untuk mengklaim tahta Spanyol setelah tidak memiliki anak.
Baca Juga: Rahasia Terkunci dalam Terompet pada Bangkai Kapal USS Houston, Seberapa Pentingkah Terompet Itu?
Ini karena Raja Charles II meninggal.
Sebuah perjanjian telah ditandatangani antara Inggris, Prancis, dan Republik Belanda yang menyetujui bahwa Pangeran Joseph Ferdinand akan mengambil alih sebagian besar wilayah Spanyol sementara sisanya akan dibagi antara Prancis dan Austria.
Sayangnya, Joseph Ferdinand meninggal sebelum Charles II.
Ketika Charles II meninggal pada tanggal 1 November 1700, Louis IV dari Prancis menyatakan cucunya Philip V sebagai Raja Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya bersekutu untuk mendukung atau menentang Prancis.
Perang berkecamuk sampai 1712 ketika kesepakatan damai dicapai.
Philip V mempertahankan kendali atas Spanyol tetapi Inggris memperoleh wilayah dalam perjanjian tersebut.
Perjanjian tersebut menyebabkan bangkitnya kekuatan Inggris dan kolonialisme Inggris sekaligus melemahkan Prancis dan Spanyol.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari