‘Sopir Bilang Remnya Blong’ Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus yang Bawa Rombongan Peziarah dari SMP IT di Sumedang dan Tewaskan 27 Orang

K. Tatik Wardayati

Editor

Bus peziarah asal Subang terjun ke jurang Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Jawa Barat, Rabu malam.
Bus peziarah asal Subang terjun ke jurang Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Jawa Barat, Rabu malam.

Intisari-Online.com – Sebuah bus mengalami kecelakaan di Dusun Cilangkap, RT 001, RW 006, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam membawa 63 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Subang Maxi mengungkapkan, pihaknya menerima informasi soal kecelakaan bus yang membawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah, Cisalak, Subang pada pukul 20.00 WIB.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, ada 63 orang yang berada di bus itu," ujar Maxi saat dihubungi Kompas.com.

Rinciannya peziarah dewasa 55 orang, anak-anak 5, sopir 1, kondektur 1, dan yang punya PO 1 orang.

Baca Juga: Kecelakaan Masuk Jurang 150 Meter, Akad Nikah Ini Dilakukan di Depan Jenasah Korban Kecelakaan Bus Sriwajaya, Wakil Bupati Banyuasin Jadi Saksi

Mimin Mintarsih (52) adalah salah satu penumpang dalam kecelakaan bus maut di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).

Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut.

Ketiganya kini sudah kembali ke rumah.

"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di rumahnya, Kamis (11/3/2021) dini hari.

Baca Juga: Renggut 25 Nyawa Tak Berdosa, Proses Evakuasi Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang Jadi Sulit Gara-gara Sopir Angkut Penumpang Ini

Kepada Kompas.com, Mimin memberikan kesaksian mengenai apa yang terjadi dengan bus sesaat sebelum terjun ke jurang.

Mimin yang duduk di jok kedua dari sopir menyebut, bus oleng sebelum masuk ke jurang.

"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.

Saat di jalan, menurut Mimin, sudah tercium bau sangit kampas rem. Salah seorang penumpang pun meminta sopir memeriksanya.

"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.

Ia mengungkapkan, sesaat sebelum kejadian, 59 penumpang bus yang terdiri dari siswa SMP IT Muaawanah, orangtua, pendamping, dan guru serempak mengucapkan takbir.

"Semua orang teriak Allahhu akbar, takbir," ujar Mimin.

Akibat kecelakaan itu, Mimin terjepit jok di dalam bus.

Sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang. Namun, Mimin bisa menyelamatkan diri dan merangkak mencari anaknya, lalu keluar dari bus.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang: Posisi Tepat di Belakang Sumber Kecelakaan, Bus Ini Justru Cuma Lecet Sementara yang Lain Ringsek Terbakar

"Saya terjepit jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, korban tewas akibat kecelakaan di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menjadi 27 orang hingga Kamis, pukul 02.18 WIB.

Sebagian besar korban tewas adalah penumpang yang terjepit badan bus. (Farida Farhan)

Baca Juga: Seorang Ibu Membagikan Kisah Tragis Ketika Dia Berhasil Lolos dari Kecelakaan Bus yang Mengerikan

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait