Advertorial
Intisari-Online.com - Pandemi virus corona begitu menghebohkan dunia.
Lebih satu tahun terjadi, belum ada tanda-tanda pandemi virus corona akan berakhir.
Diketahui, virus corona atausevere acute respiratory syndromecoronavirus 2(SARS-CoV-2)adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Virus inimenyerang sistem pernapasan yang mengakibatkan infeksi paru-paru yang berat,hingga kematian.
Mulai dari bayi, anak-anak, dewasa, hingga lansia bisa terkena virus corona.
Masalahnya, karena virus corona merupakan virus yang baru, maka tidak banyak hal diketahui oleh para ilmuwan.
Jadi, setiap info baru terkait virus corona begitu menarik perhatian.
Termasuk soal para ilmuwan telah menemukan bukti baru yang menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A lebih besar kemungkinannya untuk tertular Covid-19.
Melansir Hubnews.co, studi baru ini diterbitkan dalam jurnalBlood Advancespada hari Rabu (3/3/2021).
"Terlepas dari konsekuensi yang menghancurkan dari SARS-CoV-2, tidak semua individu tampaknya sama-sama rentan tertular virus," kata penelitian tersebut.
Para peneliti memeriksa domain pengikat reseptor (RBD), protein di permukaan virus SARS-CoV-2 yang menempel pada sel inang.
Mereka kemudian melihat bagaimana RBD berinteraksi dengan berbagai sel darah merah dan pernapasan dari golongan darah A, B, dan O.
"Tidak ada ikatan signifikan yang diamati terhadap struktur tipe II dari individu A, B, atau O (H)."
"Sebaliknya, SARS-CoV-2 RBD menunjukkan preferensi tinggi untuk tipe yang sama dari golongan darah A (tipe I) yang diekspresikan pada sel epitel pernapasan," demikian bunyi penelitian tersebut.
Para ilmuwan mengatakan, ini mungkin memberikan beberapa wawasan tentang preferensi yang jelas dari Covid-19 dan kemungkinan virus corona parah lainnya untuk orang-orang yang memiliki golongan darah A.
Penulis studi Dr Sean Stowell, dari Brigham and Women's Hospital di Boston, mengatakan dalam siaran pers bahwa hasil penelitiannya sangat menarik.
“Golongan darah ini menjadi tantangan karena diturunkan dan bukan sesuatu yang bisa kami ubah,” ucapnya.
"Tetapi jika kami dapat lebih memahami bagaimana virus berinteraksi dengan golongan darah pada manusia."
"Kami mungkin dapat menemukan obat-obatan baru atau metode pencegahan."
Namun, para ilmuwan mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk memprediksi bagaimana virus corona akan memengaruhi orang dengan golongan darah berbeda.
"Pengamatan kami bukan satu-satunya mekanisme yang bertanggung jawab atas apa yang kami lihat secara klinis."
"Tetapi dapat menjelaskan beberapa pengaruh golongan darah pada kasus infeksi Covid-19 infeksi," kata tim tersebut.
(kontan.co.id)