Taiwan mengklaim, senjatanya mampu menyerang sasaran pantai China.
Kemungkinan, hal ini dipandang sebagai peringatan di tengah tekanan yang membayangi dari Beijing, yang mengklaim kepemilikan atas Taiwan.
Analis meyakini, China siap untuk merebut kembali pulau itu dengan kekuatan militer.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Jerman mengatakan kapal itu tidak akan melewati apa yang mereka sebut "12-nautical-mile".
Istilah ini mengacu pada sabuk perairan pantai yang membentang sejauh 12 mil laut dari garis pantai suatu negara yang dianggap sebagai batas kontrol teritorial yang dapat dilakukan oleh negara mana pun.
Fregat Jerman diperkirakan akan berangkat ke Laut China Selatan pada bulan Agustus, menurut Berlin.
Misinya, lanjut Berlin, adalah untuk memperkuat multilateralisme dan menunjukkan dukungan Jerman untuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut.
Washington memuji rencana yang diajukan oleh sekutu NATO mereka. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Reuters, "Kami menyambut baik dukungan Jerman untuk tatanan internasional berbasis aturan di Indo-Pasifik. Komunitas internasional memiliki kepentingan penting dalam pelestarian tatanan maritim terbuka.”
Klaim teritorial "sembilan garis putus-putus" Beijing mencakup hampir semua perairan di Laut China Selatan.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR