Hal ini kemudian dikonfirmasi setelah berkonsultasi dengan ahli ornitologi dari Indonesia dan sekitarnya.
"Rasanya tidak nyata mengetahui bahwa kami telah menemukan spesies burung yang oleh para ahli dianggap punah."
"Ketika kami menemukannya, kami sama sekali tidak menyangka akan seistimewa itu - kami pikir itu hanyalah burung yang belum pernah kami lihat sebelumnya," kata Rizky Fauzan, yang dikutip dari rilis Oriental Bird Club.
'Sungguh menakjubkan' - dijelaskan ahli burung pada 1850
Burung yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai black-browed babbler itu dijelaskan oleh ahli burung Prancis terkenal, Charles Lucien Bonaparte, pada tahun 1850 berdasarkan spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1840-an oleh ahli geologi dan naturalis Jerman, Carl A.L.M.
Schwaner selama ekspedisinya ke Hindia Timur.
Sejak saat itu, tidak ada spesimen atau penampakan lain yang dilaporkan dan asal muasal spesimen jenis tersebut diselimuti misteri.
Bahkan pulau tempat pengambilannya tidak jelas.
Tadinya diduga di Jawa, namun baru pada tahun 1895 ahli ornitologi Swiss, Johann Büttikofer, menunjukkan bahwa Schwaner berada di Kalimantan pada saat penemuan spesies itu.
"Penemuan sensasional itu menegaskan bahwa burung ini berasal dari Kalimantan di bagian tenggara."
"Ini mengakhiri kebingungan selama seabad soal asal-usulnya," kata Panji Gusti Akbar dari kelompok konservasi burung Indonesia, Birdpacker, dan juga penulis utama makalah yang memberikan secara rinci tentang penemuan kembali burung itu, yang diterbitkan hari ini oleh Oriental Bird Club, lembaga amal konservasi burung yang berbasis di Inggris melalui jurnalnya, BirdingASIA.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR