Advertorial
Intisari-online.com - Kecelakaan pesawat saja sudah terdengar sangat tragis, bagaimana jadinya jika terjatuh dari ruang angkasa.
Mungkin terdengar lebih ngeri dan menakutkan, dan kenyataannya hal itu ternyata pernah terjadi.
Menimpa seorang astronot asal Uni Soviet, Vladimir Komarov, kosmonot Soviet berbakat yang hidupnya berakhir tragis saat menjalankan misi.
Tahun 1967 memperingati 50 tahun Revolusi Rusia, Vladimir Komarov dikirim ke ruang angkasa namun nasibnya berakhir sangat mengerikan.
Komarov yang telah terbang di sekitar orbit Bumi dengan pesawat Soyuz 1, dirinya justru berjuang untuk kembali ke atmosfer.
Namun, justru berakhir jatuh ke tanah, sekarat dalam ledakan yang mengerikan.
Menurut 24h.com.vn, banyak hal ambigu dalam peristiwa jatuhnya Vladimir Komarov dari ruang angkasa.
Tetapi kematiannya menjadi bukti perlombaan Perang Dingin untuk merebut ruang angkasa.
Menurut laporan, kronologi jatuhnya Komarov terjadi ketikaKedua pesawat ruang angkasa itu akan tiba di titik pertemuan di orbit rendah Bumi.
Komarov akan memarkirpeswatnya tepat di sebelahpesawat yang lain, kemudian melakukan space walk di antara kedua kapal tersebut.
Dari situ, ceritanya mulai megerikan, menurut buku "Starman" tahun 2011, pesawat ruang angkasa Soyuz I milik Komarov memiliki "203 masalah struktural" sebelum terbang.
Sebagai pilot cadangan Komanov, astronot terkenal Gagarin dikatakan telah memperdebatkan penundaan misi tersebut.
Dia bahkan menulis memo 10 halaman yang diteruskan ke Venyamin Russayev, mantan Intelijen Soviet.
"Desainer Soviet menghadapi tekanan politik untuk keajaiban kosmik baru. Soyuz sedang terburu-buru untuk beroperasi sebelum semua masalah diselesaikan," tulis penulis Francis French dalam bukunya In the shadow of the Moon.
Dalam penceritaan ulang dramatis "Starman", Komarov takut dia akan mati jika dia bergabung dengan misi.
Tetapi menolak mundur untuk melindungi Gagarin, pilot cadangan dan teman dekatnya.
Namun menurut para ahli, pemilihan Gagarin sebagai pilot cadangan hanyalah skenario belaka.
Karena setelah menjadi orang pertama yang terbang ke luar angkasa, ia dianggap sebagai harta nasional.
Pejabat Soviet tidak mungkin mengirim Gagarin dalam misi apa pun jika ada risiko berbahaya.
Pada 23 April 1967, Komarov melakukan penerbangan yangberbahaya itu.
Dalam 24 jam, dia telah mengorbit Bumi sebanyak 16 kali, tetapi Komarov tidak dapat menyelesaikan tujuan akhir misi tersebut.
Itu karena salah satu dari dua panel surya yang menggerakkanpesawatnya gagal terbuka.
Pejabat Soviet rupanya membatalkan peluncuran modul kedua dan kemudian mengarahkan Komarov untuk kembali ke Bumi.
Terlepas dari penguasaan keterampilannya, Komarov masih kesulitan menangani pesawatnya dan jelas kesulitan mengerem misil.
Dia kehilangan kendali dua penerbangan lagi di sekitar Bumi sebelum akhirnya bisa kembali ke atmosfer.
Saat mencapai ketinggian 23.000 kaki, parasut Komarov tidak bisa dibuka.
Ternyatasistem parasut itu kacau, terjadi masalah saat ia kembali ke atmosfer bumi.
Pada 24 April 1967, Komarov jatuh ke tanah dan meninggal dalam ledakan yang mengerikan, dan menjadikannya orang pertama yang tewas dalam penerbangan luar angkasa.
Menurut catatan resmi saat-saat terakhir Komarov (dari Arsip Negara Rusia), salah satu hal terakhir yang dia katakan kepada rekannya di lapangan adalah.
"Saya merasa luar biasa, semuanya mengikuti. Dia."
Lalu dia menutupnya, denganberkata, "Terima kasih sudah menyampaikan semua itu."
Setelah jatuh dari luar angkasa, tubuh Komanov diyakini telah terbakar hitam, dan menurut laporan, hanya tulang tumitnya yang dapat dikenali.
Pada tahun 1971, tanda peringatan dan patung yang disebut "Astronot Jatuh" ditempatkan di Bulan untuk memperingati Komanov dan 13 astronot Soviet dan Amerika yang kehilangan nyawa.