Sejauh ini, keyakinan terbesar tentang kejadian ini adalah karena kawasan segitiga masalembo adalah tempat bertemunya beberapa arus laut.
Kawasan ini memiliki arus sangat kencang yang berasal dari barat dan terus memanjang ke Laut Jawa.
Selanjutnya dari Selat Makassar terdapat arus utara yang terjadi akibat perbedaan suhu. Dua arus yang berbeda ini kemudian bertemu di Segitiga Masalembo dengan membawa materi lain termasuk sedimen laut.
Selain itu ada kantung udara (air pocket) di wilayah ini, yakni sebuah ruangan berisi udara yang mengalir dengan kecepatan tinggi sehingga mampu menyedot pesawat, kapal, atau benda lain di sekitarnya.
Jika pesawat terbang rendah di wilayah ini maka pesawat tersebut bisa tersedot atau malah terlontar ke atas.
(Agus Surono)
KOMENTAR