Dia juga mengatakan bahwa dia mewakili pemerintah pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.
"Kami membutuhkan tindakan sekuat mungkin dari komunitas internasional untuk segera mengakhiri kudeta militer, menghentikan penindasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, mengembalikan kekuasaan negara kepada rakyat, dan memulihkan demokrasi," katanya.
Pidato itu disambut dengan tepuk tangan meriah.
Banyak orang yang menyebut Kyaw Moe Tun pemberani atas pidatonya itu.
Untuk menunjukkan pembangkangan lebih lanjut, Kyaw Moe Tun mengangkat tiga jari, sebuah isyarat melawan pemerintahan otoriter.
Rupanya isyarat tiga jari tersebut bukanlah isyarat sembarangan.
Isyarat itu jadi bagian dari protes aktivis pro-demokrasi, simbol yang juga terlihat Oktober tahun lalu di demonstrasi melawan Raja Maha Vajiralongkorn di Thailand.
Simbol itu muncul dari buku dan film Hunger Games oleh Suzanne Collins, yang digunakan pertama kali oleh pekerja medis di Myanmar protes melawan kudeta.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR