Sampai Bikin Dubes Myanmar Dicap Pengkhianat, Ini Arti Salam Tiga Jari yang Jadi Simbol Perlawanan Demonstran Myanmar

Maymunah Nasution

Editor

Simbol tiga jari yang digunakan dalam protes kudeta Myanmar rupanya memiliki arti istimewa
Simbol tiga jari yang digunakan dalam protes kudeta Myanmar rupanya memiliki arti istimewa

Intisari-online.com -Duta Besar Myanmar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kyaw Moe Tun baru-baru ini dipecat oleh junta militer Myanmar.

Hal ini karena ia dianggap mengkhianati negara.

Dilansir dari BBC, televisi pemerintah Myanmar mengumumkan pemecatannya Sabtu (27/2/2021).

Junta militer mengatakan, Kyaw Moe Tun mengkhianati negara dan berbicara untuk organisasi tidak resmi yang tidak mewakili Myanmar.

Baca Juga: Situasi Myanmar Makin Panas, Pendukung Militer Myanmar Berbondong-bondong Turun ke Jalan, Serang Pengunjuk Rasa Anti-Kudeta

Kyaw Moe Tun juga dianggap telah menyalahgunakan kekuasaan dan tanggung jawab seorang duta besar.

Sebelumnya, pada Jumat (26/2/2021), Kyaw Moe Tun memberikan pidato yang emosional dalam Sidang Umum PBB.

Dia mengatakan tidak ada yang boleh bekerja sama dengan junta militer sampai mereka menyerahkan kembali kekuasaan kepada pemerintah yang dipilih secara demokratis.

Kyaw Moe Tun mendesak masyarakat internasional untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengambil tindakan terhadap militer guna memulihkan demokrasi.

Baca Juga: Masih Banyak yang Belum Dipahami Mengenai Penyebab Kudeta Militer Myanmar, Mengapa Pahlawan Perang Justru Ingin Jadi Penjahat di Negara yang Akan Ia Pimpin?

Dia juga mengatakan bahwa dia mewakili pemerintah pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.

"Kami membutuhkan tindakan sekuat mungkin dari komunitas internasional untuk segera mengakhiri kudeta militer, menghentikan penindasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, mengembalikan kekuasaan negara kepada rakyat, dan memulihkan demokrasi," katanya.

Pidato itu disambut dengan tepuk tangan meriah.

Banyak orang yang menyebut Kyaw Moe Tun pemberani atas pidatonya itu.

Baca Juga: Kedubes RI di Myanmar Jadi Sasaran Amukan Pendemo, Ternyata Berita Inilah 'Biang Keroknya', Kemenlu Sudah Membantah

Untuk menunjukkan pembangkangan lebih lanjut, Kyaw Moe Tun mengangkat tiga jari, sebuah isyarat melawan pemerintahan otoriter.

Rupanya isyarat tiga jari tersebut bukanlah isyarat sembarangan.

Isyarat itu jadi bagian dari protes aktivis pro-demokrasi, simbol yang juga terlihat Oktober tahun lalu di demonstrasi melawan Raja Maha Vajiralongkorn di Thailand.

Simbol itu muncul dari buku dan film Hunger Games oleh Suzanne Collins, yang digunakan pertama kali oleh pekerja medis di Myanmar protes melawan kudeta.

Baca Juga: Ada Nuansa Militer dan 'Hunger Games' dari Hadirnya Kapal China di Laut Natuna, Bukti Tiongkok Mulai Kelabakan Beri Makan 1,4 Miliar Warganya?

Hal itu kemudian diadopsi oleh pengunjuk rasa muda, dan kemudian terlihat di pengunjuk rasa di Yangon Senin seminggu setelah kudeta.

Di franchise Hunger Games, simbol itu tiga jari tengah diangkat, dan ibu jari melintasi mereka untuk mencapai jari kelingking ditampilkan oleh orang-orang tertindas untuk mengekspresikan solidaritas dalam dunia distopia yang diperintah oleh seorang tiran bernama Presiden Snow. Isyarat itu dipopulerkan oleh karakter bernama Katniss Everdeen, yang diperankan oleh Jennifer Lawrence dalam film-film tersebut.

Demonstran tunjukkan plakat menuntut dilepaskannya tahanan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan angkat simbol tersbeut, simbol pertahanan melawan kudeta militer selama protes di Mandalay, Myanmar, 10 Februari 2021.

Simbol ini sudah pernah ditampilkan pertama kali di Asia Tenggara tahun 2014 ketika para pengunjuk rasa muda di Thailand berkumpul di depan mall menandakan perlawanan yang terjadi kala itu.

Baca Juga: Tahu Betul Myanmar Sedang Alami Gunjang-ganjing Kudeta, Malaysia Malah Deportasi Lebih dari 1000 Tahanan Imigrasi dari Sana, Rupanya Ini Penyebabnya

Ketika salah satu aktivis mengangkat tangannya, yang lain mengikuti.

Bentuk baru protes sunyi yang menggema di seluruh negara untuk pesan anti-otoritas.

Simbol itu kemudian ditiru di demonstran lainnya, dan militer Thailand bereaksi dengan melarang simbol tersebut,

Meskipun dilarang, simbol itu tampak di beberapa protes di Thailand sejak 2014.

Baca Juga: Gunakan Cara SBY untuk Hapuskan Citra Diktator Dirinya, Inilah Prayut Chan-o-cha, Pemimpin Junta Militer Thailand yang Didapuk Jadi 'Penasihat' Junta Militer Myanmar

Simbol itu juga terlihat di Revolusi Umbrella Hong Kong 2014.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait