Intisari-Online.com -Beberapa waktu lalu warganet Indonesia ramai memperbincangkan, atau lebih tepatnya memperdebatkan, siapa sebenarnya pribumi Indonesia?
Beberapa pihak mengklaim bahwa dirinya dan tentunya sukunya adalah pribumi asli dari sebuah wilayah yang dikenal sebagai Nusantara ini
Nyatanya,perdebatantentang siapa sebenarnya pribumi Indonesiapada dasarnya tidaklah mudah untuk ditemukan jawaban mana yang paling tepat.
Apalagi, ada berbagai teori yang dianggap sama-sama kuat.
Baca Juga: Evolusi Bisa Ular Kobra Dimulai 80 Juta Tahun Lalu, Semua Gara-gara Ulah Nenek Moyang Kita?
Ya, wilayah Nusantara yang kini menjadi negara bernama Indonesia pada zaman dahulu kala adalah wilayah kosong tak berpenghuni.
Nenek moyang masyarakat Indonesia adalah bangsa pendatang yang berasal dari wilayah Asia yang bermigrasi ke wilayah Nusantara.
Meskipun kita berbeda suku, bahasa, dan warna kulit, kita berasal dari leluhur yang serumpun.
Yuk, kita pelajarai 3 teori asal-usul bangsa Indonesia berikut ini.
Teori Kebudayaan Austronesia
Di sekolah, kita mendapat pelajaran bahwa asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Yunnan.
Yunnan saat ini adalah sebuah provinsi di Tiongkok dengan penduduk suku-suku kecil Tionghoa.
Letak Yunnan berbatasan daengan Vietnam, Laos, dan Myanmar.
Baca Juga: Mengenal Asal-usul Ashkenazi, Etnis Yahudi yang Punya Nenek Moyang Paling Awal dari Suku Asli Israel
Teori bahwa asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Yunan dikemukakan oleh ahli prasejarah, arkeolog, dan etnolog dari Wina, Austria, Robert Barron von Heine Geldern.
Robert Barron von Heine Geldern mengkaji berdasarkan kemiripan kebudayaan megalitik masyarakat di wilayah Yunnan dengan kebudayaan megalitik di wilayah Asia Tenggara dan beberapa wilayah di bagian Pasifik atau dikenal dengan kebudayaan Austronesia.
Berdasarkan kemiripan kebudayaan tersebut, ia menyimpulkan bahwa pada masa lampau ada suatu bangsa yang bermigrasi dari Asia bagian utara menuju Asia bagian selatan.
Mereka menyebar dan mendiami pulau-pulau di Taiwan, Selandia Baru, hingga Madagaskar.
Kemungkinan migrasi dilakukan secara bergelombang dari tahun 2000 SM hingga 200 SM.
Baca Juga: Pohon Saga dan Saga Rambat, Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya
Teori Linguistik
Teori ini mengkaji berdasarkan kesamaan bahasa atau linguistik.
Berdasarkan penelitian ilmu linguistik, bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia yang berasal dari Formosa, Taiwan.
Konon, bangsa Austronesia di Formosa, Taiwan, sudah ada sejak tahun 4000 SM.
Dari kepulauan Formosa bangsa Austronesia bermigrasi dan menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar, dan Selandia Baru.
Namun, etnis yang mendiami pulau-pulau di Formosa (Taiwan) sendiri konon bukan asli, melainkan berasal dari daratan Tiongkok.
Migrasi nenek moyang kita dari Taiwan terjadi sekitar 4500 hingga 3000 SM. Gelombang awal tiba terlebih dulu di Filipina bagian utara.
Gelombang berikutnya mereka menyebar dan mencari wilayah yang lain.
Selanjutnya pada 3000 SM hingga 2000 SM mereka sudah menyebar ke Kalimantan, Sulawesi, Malaysia, Sumatera, Jawa, dan lainnya.
Baca Juga: Dijuluki Wonder Chicken, Fosil Nenek Moyang Ayam Ditemukan di Belgia, Seperti Apa Penampakannya?
Teori Genetika
Teori ini mengkaji berdasarkan kesamaan genetika.
Konon, penelitian genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom sebagai sampelnya cenderung lebih cocok dengan pola genetika dengan etnis di Taiwan.
Dengan demikian, teori genetika ini justru memperkuat teori linguistik yang menyatakan bahwa nenek moyang kita berasal dari Formosa, Taiwan.
(Bobo.ID/Sigit Wahyu)