Hanya Ditemani Dua Sosok Ini, Presiden Soeharto Ternyata Pernah 'Menyamar' Jadi Rakyat Bisa Blusukan Bahkan Tinggal di Rumah Penduduk Tanpa Ketahuan Identitasnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Soeharto.
Soeharto.

Intisari-online.com- Presiden Soeharto dikenal sebagai sosok yang tak terduga, banyak hal mengejutkan yang dilakukannya semasa hidup.

Salah satunya adalah melakukan penyamaran sebagai warga biasa hingga membaur dengan rakyat sekitar.

Hal itu mungkin mengingatkan kita dengan presiden kita saat ini yang juga sering melakukan aksi ke masyarakat langsung.

Yaitu Presiden Joko Widodo (Jokowi)yang dikenal begitu sering melakukan blusukan.

Baca Juga: Miliki Hubungan Dekat dan Akui Diri Sebagai Sekutu Indonesia, Menlu China Telepon Menteri Luhut, BicarakanBanyak Hal Termasuk Soal Vaksin Covid-19

Biasanya Presiden Jokowi melakukanblusukan ketikaberada di sekitar masyarakat atau mengunjungi beberapa tempat yang perlu dikunjungi terkait pembangunan Indonesia.

Ternyata,jauh sebelumaksiPresidenJokowiviral, Presiden kedua RI, Soeharto, sebenarnya juga sudah pernah melakukannya.

Soeharto ternyata kerap kali tampil di tengah rakyat Indonesia bahkan melakukan beberapa penyamaran.

Kisah tersebut dikupas dari dua buku yakni 'OtobiografiSoehartoPikiran, Ucapan dan Tindakan' serta 'Soeharto The Untold Stories'.

Baca Juga: Anastas Mikoyan, Cegah Kiamat di Bumi Amerika Serikat, Atasi Kelaparan di Uni Soviet, Punya Julukan Mirip Soeharto

DikutipTribunJatim.comdariTribun Medan, simak cerita lengkapnya berikut.

Aksi blusukanyang dilakukanSoehartosebenarnya ada banyak.

Tetapi, ada satu cerita yang menjadi ramai disoroti saat itu ketikaSoehartosering berkeliling daerah terpencil guna melihat hasil pembangunan.

AksiSoehartosaat itu akhirnya tak jarang membuat para pejabat setempat ataupun menteri tak berkutik.

Mereka khawatir ketika ditanya olehSoehartoterkait hasil yang dikerjakan.

Soeharto langsung ke bawah untuk membuktikannya.

Saat berkelilingSoehartohanya ditemani ajudan atau satu dua pengawal dan dokter pribadi kata Tri Sutrisno masih dari buku tadi.

"Pak Harto selalu melakukan Incognito."

"Pak Harto selalu berpesan tidak boleh ada satupun yang tahu kalau Pak Harto mau melakukan incognito," kata Tri.

Apa yang dilakukanSoehartoakhirnya buat pejabat daerah kalang kabut karena benar-benar tak tahu.

Wajah pucat dan bikin keringat dingin mengucur deras karena Soeharto membuktikan sendiri hasil pembangunan atau kemungkinan-kemungkinan bila terjadi penyimpangan.

DalamblusukannyaSoehartotak pernah tidur di hotel.

Baca Juga: Jangankan Mimpi Beli Mobil, di Era Orde Baru Dapat Ganti Rugi Pun Sudah Syukur, Kalau Menolak Siap-siap Dapat Label Paling Menyeramkan

Ia memilih tidur di rumah penduduk atau tidur di rumah kepala desa.

Soeharto lalu berbincang tanpa perantara dan mencatat.

Daerah mana yang berhasil dan daerah mana yang perlu ditingkatkan.

Soeharto yang gemar blusukanuntuk pastikan pembangunan apakah berjalan sesaui rencana atau tidak membuatnya harus melakukan pencatatan secara detail.

Ia bahkan mencatat segala informasi dengan menggunakan punggung ajudannya bila tak ada meja yang bisa digunakan.

Soeharto di awal kekuasaan rajin melakukanblusukan, hal ini seperti yang dicatat pada 'Otobiografi Seoharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan.'

"Tentu saja saya pun kadang-kadang merasa capek."

"Ini karena hilir mudik dari sana ke mari lewat daratan, terbang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memulai dengan pembangunan yang baru dan mengontrol pembangunan yang sedang berjalan, dan lelah pula karena memeras otak."

"Tetapi saya tidak boleh mengeluh, apalagi menyerah."

"Pembangunan adalah perjuangan yang sengit," kata Soeharto melalui buku tersebut.

Source: Tribunnews

Artikel Terkait