China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan mereka berniat untuk mempersatukan mereka kembali.
Melihat kritik tajam militer China, militer AS membalasnya.
Armada ke-7 Angkatan Laut AS menyebutkan bahwa mereka tidak bertindak ilegal dan bersikeras bahwa transit tersebut sesuai dengan hukum internasional.
“Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."
"Militer Amerika Serikat (AS) akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional."
Sebelumnya, Armada ke-7 juga melakukan latihan komputer bersama dengan Angkatan Laut Jepang.
Itu terjadi setelah China memunculkan kembali ketakutan akan perang dengan Taiwan setelah menerbangkan satu skuadron jet tempur dan pembom di dekat Kepulauan Pratas.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengklaim telah melihat 11 jet China pada hari Sabtu lalu.
Termasuk delapan pesawat tempur, sebuah pesawat anti-kapal selam dan dua pembom H-6 berkemampuan nuklir.
Sebagai tanggapan, juru bicara Departemen Luar Negeri AS menegaskan kembali peringatan kepada China.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR