"Saat kita mengumpulkan uangnya, ada 9 karung yang kita temukan. Saat ini dihitung sudah Rp 174 juta lebih dan masih ada 2 karung lagi yang tersisa. Sedangkan uang yang tidak laku ada 1 karung," kata Musleniyetti, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2021).
Musleniyetti mengatakan, Biok mengumpulkan uang tersebut selama bertahun-tahun.
Sebab, saat dilakukan penghitungan ada uang yang tidak laku.
"Dia menyimpan uang sudah lama. Mungkin sejak tahun 1990-an, karena ada uang lama era tahun itu," ujarnya.
Terkait dengan itu, Musleniyetti pun menyarankan uang tersebut dapat disimpan di bank.
Sebab, lanjut Musleniyetti, jika tidak akan berisiko terhadap keselamatan dan kenyamanannya.
Apalagi, Biok sebelumnya pernah mengalami perampokan.
"Peristiwa perampokan itu terjadi sekitar 7 tahun yang lalu. Pak Biok dirampok dan lehernya digorok," ungkapnya.
Saat itu, sambung Musleniyetti, Biok dibawa perampok yang berpura-pura mengajaknya pergi kerja ke pesta pernikahan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR