Intisari-Online.com - Telah lama terlibat konflik di perbatasan, seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan India?
Ketegangan di perbatasan antara kedua negara tersebut memuncak pada pertengahan tahun 2020, dengan pecahnya bentrok yang menewaskan puluhan korban.
Saat itu, India mengonfirmasi jatuhnya korban tewas sebanyak 20 tentara, sementara China tidak mengonfirmasi terkait korban yang dideritanya.
Bentrokan tanpa senjata api yang terjadi pada Juni 2020 itu merupakan yang pertama memakan korban dan yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir.
Sejak 1996, China dan India terikat perjanjian untuk tidak menggunakan kekuatan militerdalam konflik perbatasan.
Namun, jika melihat perbandingan kekuatan militer kedua negara, di atas kertas China dianggap lebih unggul, menempati peringkat ke-3 di dunia.
Meski, total kekuatan militer India juga tak kalah hebatnya, yaitu berada di peringkat ke-4.
Berikut ini perbandingan kekuatan militer China dan India di masing-masing sektor:
Kekuatan Udara
China menunjukkan keunggulannya dari India di sektor udara.
China memiliki 1.200 pesawat tempur, sementara India hanya 542. Begitu juga dengan pesawat serangan khusus, milik China berjumlah 371, sedangkan India hanya 130.
Helikopter serang pun milik China lebih banyak, yaitu 327, sedangkan India hanya 37.
Tapi untuk pesawat angkutan dan pelatihan, selisihnya tak mencolok. Pesawat angkutan China sebanyak 264, sedangkan India 251. Dan pesawat pelatih, China 405, sedangkan India 345.
Untuk helikopternya, China tercatat memiliki 902 unit, sedangkan India 775.
Kekuatan Laut
Perbandingan yang cukup mencolok juga tampak pada peralatan tempur sektor laut China dan India.
China mempunyai 50 kapal perusak, sedangkan India tercatat memiliki 10.
Jika keduanya terlibat serangan di bawah laut, China dengan 79 kapal selamnya, mengungguli jumlah kapal selam India yang jumlahnya 17.
Keduanya sama-sama memiliki kapal Induk, China berjumlah 2, sedangkan India 1.
Kemudian China memiliki 72 kapal fregat, 502 mine warfare, dan 123 patroli pantai. Dibanding India yang memiliki 23 kapal fregat, 246 mine warfare, dan 139 kapal patroli pantai.
Baca Juga: Mencurigakan, Google Earth Bikin Pesawat Angkatan Udara AS Transparan, Orang-orang pun Berspekulasi
Kekuatan Darat
Bagaimana dengan kekuatan darat? Apakah China masih tetap unggul atas India?
Statistik Global Firepower masih menunjukkan hal yang demikian.
China memiliki 35.000 kendaraan lapis baja, 1.970 artileri self-propelled, dan 2.250 protektor roket.
Namun untuk artileri lapangan, milik India lebih banyak yaitu 4.040 dibanding milik China yang sebanyak 1.234 unit.
Jumlah peralatan tempur angkatan darat India lainnya yaitu 10.000 kendaraan lapis baja, 100 artileri self propelled, dan 374 proyektor roket.
Itulah perbandingan kekuatan militer China dan India terbaru di masing- masing sektor kekuatan.
Sementara itu, untuk anggaran pertahannnya, China mempunyai anggaranmiliter paling besar yaitu sebanyak 178 miliar dollar AS.
Sementara India tercatat memiliki anggaran pertahanan 73,6 miliar dollar.
Meski selisihnya dengan anggaran pertahanan China cukup jauh, namun jumlah tersebutmembuat militer India jadi yang terkaya ke-3.
China Ungkap 4 Tentaranya Tewas dalam Bentrokan di Perbatasan
Akhirnya China mengungkap korban tewas dari bentrokan di perbatasan.
Melansir cnn.com (20/2/2021), China telah mengungkapkan bahwa empat tentara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) tewas dalam pertempuran berdarah dengan pasukan India di perbatasan kedua negara yang disengketakan di pegunungan Himalaya pada Juni 2020.
Pada hari Jumat, surat kabar resmi militer China, Harian PLA, mengatakan seorang komandan batalion, Chen Hongjun, dan tiga tentara - Chen Xiangrong, Xiao Siyuan dan Wang Zhuoran - telah tewas dalam "perjuangan sengit" dalam mempertahankan perbatasan, dan diberikan anumerta penghargaan.
Penghargaan juga diberikan kepada Qi Fabao, komandan resimen dari Komando Militer PLA Xinjiang, yang terluka parah dalam bentrokan tersebut, menurut laporan itu.
Menurut Harian PLA laporan, pasukan 'militer asing' melanggar perjanjian dengan China dan menyeberangi perbatasan ke pihak China untuk mendirikan tenda.
Laporan itu juga mengklaim bahwa ketika Qi memimpin beberapa tentara PLA untuk bernegosiasi, pihak India mengerahkan lebih banyak tentara dalam upaya untuk memaksa pasukan China agar menyerah.
Sementara itu, dalam komentar yang diposting ke akun media sosial resmi Kementerian Pertahanan China hari Jumat, juru bicara Ren Guoqiang menuduh India "memutarbalikkan kebenaran, menyesatkan opini publik internasional dan memfitnah perwira dan tentara China di pasukan perbatasan."
"Media pemerintah China menerbitkan laporan tentang insiden itu untuk 'mengklarifikasi fakta'," tambah Ren.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari