Sama dengan Fenomena Kampung Milyder di Tuban, di Boyolali Jawa Tengah Warganya Mendadak Dapat Uang Ganti Rugi Proyek Tol Hingga Rp108 Miliar, Tetapi Justru Ogah Jor-Joran

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi-tumpukan uang.

Intisari-online.com - Belakangan sempat heboh kabar kambung milyader di desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Warganya berbondong-bondong beli mobil setelah mendapat rejeki nomplok dari pembebasan lahan pertamina.

Sama halnya dengan fenomena di Tuban, di Boyolali peristiwa serupa juga terjadi belakangan.

Sebanyak puluhan orang pemilik 85 bidang lahan di Kabupaten Boyolali terima ganti rugi proyek Tol Solo-Jogja Rp 108 miliar lebih.

Baca Juga: Banjir Jakarta Menjadikannya Kota Paling Rawan Tenggelam di Dunia, Terungkap Proyek 'Super Gila' Ini Konon Bisa Selamatkan Jakarta Tapi Biayanya Rp555 Triliun

Ganti rugi agak digelontor oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Staf Pejabat Pembuat Komitmen PPK Satker Pelaksana Jalan Tol Solo-Jogja, Christian Nugroho mengatakan semua bidang tanah yang terdampak yang telah melaksanakan penyerahan uang ganti rugi berada di 3 desa.

Total 85 tanah yang terdampak terbagi dari Desa Jembungan, Jatirejo, dan Bendosari sudah menerima uang ganti rugi," kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (18/2/2021).

Christian menerangkan, dari total 85 bidang itu, di Desa Jembungan terdapat 43 bidang dengan total luas 38.889 meter persegi.

Baca Juga: Kalap Belanja Mobil Setelah Jadi Milyader Dadakan Di Desa Pemborong Mobil Tuban, Tak Disangka Bukan untuk Beli Mobil, Inilah Nasihat Pakar Keuangan Jika Mendapatkan Rejeki Nomplok

Kemudian di Desa Jatirejo ada 40 bidang dengan total luas 50.983 meter persegi dan di Desa Bendosari ada 2 bidang dengan total luas 1.351 meter persegi

"Total luas bidang tersebut sekitar 56.233 meter persegi," ucap dia.

Kemudian Christian menjelaskan, dari LMAN telah menganggarkan sebesar Rp 108.349.697.578 untuk puluhan orang yang memiliki 85 lahan tersebut.

Dia menyebut, masing-masing terdiri dari Desa Jembungan Rp 53.817.425.929,00, lalu di Desa Jatirejo Rp 53.181.987.705.

Kemudian di Desa Bendosari sekitar Rp 1.350.283.944.

"Dari total 85 bidang, ada sekitar Rp 108 miliar lebih," tuturnya.

Baca Juga: Ketiban Rejeki Nomplok Rp9,7 Miliar, Pria dari Desa Tuban Ini Malah Ogah Ikut-ikutan Kalap Beli Mobil Seperti Tetangganya, Uangnya Justru Digunakan untuk Hal Ini

Keluarga di Boyolali Tak Mau Ikut-Ikuta Beli Mobil Seperti Warga Tuban

Fenomena ketiban 'durian runtuh' karena mendapatkan miliaran rupiah tak hanya terjadi di Tuban, Jawa Timur (Jatim).

Di Kabupaten Boyolali juga ada fenomena serupa, sehingga kini menjadi kaya raya atau kaya mendadak imbas ganti rugi proyek Tol Solo-Jogja.

Satu di antaranya, pasangan warga asal Kecamatan Sawit, Roisa Muhammad (32) dan Anik Dewi (32).

Roisa yang sehari-hari jadi petani itu tak menyangka ketiban durian runtuh proyek Tol Trans Jawa yang menghubungkan kawasan Ngasem melewati Banyudono dan Sawit.

Pasangan muda tersebut menerima ganti untung senilai Rp 10 miliar.

Angka tersebut berdasarkan data yang diterima TribunSolo.com, menjadi kompensasi tertinggi di Kabupaten Boyolali.

Mengingat dari puluhan orang, hanya kisaran mendapatankan ratusan juta hingga paling banter Rp 3,8 miliar saja.

"Alhamdulillah, rezekinya gusti Allah," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com Jumat (19/2/2021).

Baca Juga: Tinggal di Tengah Kepungan Miliarder Dadakan di Tuban, Inilah Tarsimah Keluarga Pas-pasan yang Tak Dapat Sepeserpun Rejeki Nomplok dari Pembabasan Lahan Pertamina

Total nilai ganti untung sebesar Rp 10 miliar sendiri, kata Roisa merupakan nilai 4 bidang tanahnya yang terdampak proyel tol dengan luas 9.000 meter persegi.

Meski menerima uang kompensasi yang tak sedikit, namun Roisa mengaku tak ingin berfoya-foya layaknya warga Tuban yang belakangan ini viral.

Apalagi sampai memborong mobil.

Dirinya mengutarakan uang Rp 10 miliar bakal digunakan untuk masa depan kedua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan PAUD.

Untuk ditabung buat masa depan anak-anak, selain itu untuk beli tanah investasi juga," paparnya.

"Kita orang desa tidak ingin seperti di Tuban hehe," ungkapnya.

Roisa sendiri berharap pembangunan Tol Solo - Jogja berjalan lancar dan segera dinikmati oleh warga.

"Semoga jalan tolnya berkah dan saling menguntungkan," tandasnya.

Source: Tribun Solo

Artikel Terkait