Ellwood mengatakan tindakan tersebut merupakan tindakan pencegahan yang diambil ketika seorang tentara dikirim ke negara terkena wabah.
Contoh, dulu seluruh pasukan Inggris disuntik vaksin untuk melawan demam kuning sebelum dikirim ke Kenya.
“Kita harus memvaksinasi pasukan yang pergi ke Afghanistan untuk melawan Covid-19," jelas Lord Dannatt.
Menurutnya para tentara sama berhaknya dengan masyarakat umum yang menerima prioritas vaksinasi.
Apalagi selain ke Afghanistan, pasukan Inggris sering ditempatkan di daerah yang merupakan zona berisiko tinggi Covid-19.
Misalnya ke Nigeria (tempat strain mutan diidentifikasi), hingga ke Malawi dan Zambia (keduanya termasuk dalam daftar perjalanan terlarang Inggris).
Angkatan Bersenjata Kerjaaan juga berada di Estonia, yang memiliki rata-rata kasus tujuh hari tertinggi sejak dimulainya pandemi.
Dan di Polandia, yang memiliki rata-rata tujuh hari 6.000 kasus.
Apalagi pangkalan militer Inggris terbesar di Afrika diisolasi awal bulan ini setelah pandemi virus corona menyebar cepat.
Sekitar 320 tentara berada dalam isolasi mandiri. Sementara empat tentara membutuhkan perawatan rumah sakit di Nairobi.
Jadi, sudah sewajarnya bukan para tentara itu mendapat vaksin virus corona?
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR