“Saya dan istri saya sangat khawatir ketika tahu putra saya akan pergi ke negara di mana Covid-19 benar-benar di luar kendali," ucap ayah dari salah satu tentara.
“Bagaimana bisa pemerintah kami mengizinkan mereka pergi ke sana tanpa perlindungan."
"Padahal negara kami memiliki vaksin yang dapat memberi mereka perlindungan tingkat tinggi?".
"Kondisi semacam ini mengingatkan saya pada awal konflik di Afghanistan."
"Saat itu, saya membaca di surat kabar yang menyoroti kekurangan peralatan dan tidak menerima peralatan pelindung yang memadai.”
Kekhawatiran para tentara dan keluarga akhirnya sampai ke telingan Kementerian Pertahanan.
Menurut mantan kepala Angkatan Darat Inggris Lord Dannatt adalah tugas Kementerian Pertahanan untuk menjaga pasukan yang akan ditempatkan ke negara dengan pandemi virus corona tinggi.
Artinya tentara harus mengisolasi di barak sebelum mereka meninggalkan Inggris.
Lalu menjalani tes PCR dengan hasil negatif sekitar 92 jam sebelum penempatan.
Soal vaksin, ketua Komite Pemilihan Pertahanan Tobias Ellwood, tengah berusaha memberikannya kepada para tentara sebelum waktu keberangkatan.
“Tugas kami adalah menjaga tentara. Memvaksinasi mereka sebelum penerapan harus diwajibkan," terang Ellwood.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR