Bukannya Dengan Israel, Amerika di Bawah Joe Biden Justru Pilih Hubungi Negara Timur Tengah Ini Untuk Diajak Bekerja Sama, Apa Alasannya?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu - Presiden baru AS, Joe Biden
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu - Presiden baru AS, Joe Biden

Intisari-online.com - Bukan rahasia lagi jika Israel merupakan salah satu sekutu terbaik Amerika di Timur Tengah.

Bahkan demi memanjakan sekutunya tersebut, pada era Donald Trump, banyak melakukan kerja sama untuk memastikan kekuatan politik sekutunya di Timur Tengah.

Mulai dari menawarkan normalisasi negara Arab dengan Israel, hingga mengakui Yerussalem sebagai ibu kota Israel.

Namun, di bawah kendali Joe Biden tampaknya ada sedikit pergeseran politik di Timur Tengah.

Baca Juga: Bukan Hanya Berani Kerahkan Kapal Nuklir Sambangi China, Prancis Juga Nekat Ajak Uni Eropa Tantang Amerika dan China, Terkuak RencanaEmmanuel Macron Sebenarnya

Di mana Amerika baru-baru ini umumkan, akan menjalin hubungan dengan sekutunya di Timur Tengah.

Tetapi negara tersebut bukanlah Israel melainkan Arab Saudi.

Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (17/2/21), Joe Biden akan menghubungi Raja Salman bin Abdulaziz secara langsung.

Dengan demikian, Joe Biden memastikan akan ada hubungan antara Amerika dengan sekutunya Arab Saudi sebagai negara Timur Tengah.

Baca Juga: Jika dengan Donald Trump Hubungannya Lebih dari Persekutuan, Ini Nasib Netanyahu dan Israel Sehabis Joe Biden Menjabat, Banyak yang Bilang Ia Diabaikan

"Kami telah menjelaskan sejak awal bahwa kami akan menyesuaikan kembali hubungan dengan Arab Saudi," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki, menurut Daily Mail.

Salah satu penyesuaiannya adalah Pak Biden akan menghubungi langsung Raja Arab Saudi, bukan Pangeran MbS.

Inilah yang membedakan pemerintahan Biden dengan pendahulunya, Donald Trump .

"Saya kira pada waktu yang tepat, Tuan Biden akan menghubungi Raja Arab Saudi," tambah sekretaris pers Gedung Putih.

Di bawah pendahulu Donald Trump, Gedung Putih membangun hubungan dekat dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Menantu laki-laki Trump, Jared Kushner, secara teratur mengirim pesan kepada Putra Mahkota Arab Saudi.

Putra Mahkota MbS adalah pemimpin tidak resmi Arab Saudi, mengambil banyak tanggung jawab untuk ayahnya.

Baca Juga: Israel Perlu Khawatir, Akankah Suriah Kembali Bangkit Membangun Kembali Kekaisaran Senjata Kimianya?

Baca Juga: Sama-sama Punya Masalah dengan Amerika, Ternyata Korea Utara Kembali Lagi Bentuk Aliansi Dengan Negara Timur Tengah Ini untuk Ciptakan Rudal Penjelajah

Namun Putra Mahkota telah menerima banyak kritik karena meluncurkan kampanye militer di negara tetangga Yaman.

Ia juga menangkapbeberapa pangeran pada tahun 2017 dan diyakini berada di balik pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Sekretaris pers Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa Biden akan memprioritaskan menghubungi Israel terlebih dahulu.

Tetapi tidak diketahui kapan Presiden AS akan melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Kami tidak bisa mengatakan kapan, tapi akan segera," kata Psaki.

Joe Biden diketahui telah melakukan kontak dengan sekutu AS di Asia dan Eropa, kecuali Israel.

Artikel Terkait