Permintaan tersebut langsung ditanggapi dengan tegas oleh Serka Ismail, anggota Kopaska yang saat itu berada di anjungan tug-boat.
Sebelum melaksanakan aksinya, Serka Ismail terlebih dahulu melaporkan dan meminta izin untuk meluncur ke posisi kedua kapal Malaysia kepada Komandan tim Kopaska, Lettu Laut (E) Berny.
Permintaan Ismail dituruti, Lettu Berny membekali Ismail dengan satu perahu karet bermesin, ditemani dua personel Kopaska tapi dilarang membawa senjata apapun agar tidak memicu reaksi kekerasan
Tanpa banyak membuang waktu, Ismail langsung meluncur dengan perahu karet bermotor menuju kapal Malaysia pertama.
Ia ditemani personel Kopaska bernama Serda Muhadi dan Kelasi Satu Yuli Sungkono.
Begitu mulai mendekati sasaran, Ismail mengambil alih kemudi perahu karet untuk melakukan manuver zig-zag sebagai upaya pengelabuan.
Gerakan ini dilakukan dengan kecepatan tinggi sehingga menarik perhatian seluruh awak kapal Malaysia yang sudah tampak siaga.
Yakin bahwa konsentrasi seluruh ABK (Anak Buah Kapal) Malaysia tertuju pada gerakan perahu karet, berikutnya giliran rencana Ismail yang berinisiatif naik ke atas geladak kapal Malaysia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR