Meskipun masyarakat lokal mungkin tidak mendukung sumbangan itu. Namun, tanda-tandanya menunjukkan penimbunan yang sedang berlangsung.
Negara-negara Eropa sudah berselisih tentang akses ke vaksin, sama seperti mereka memperebutkan alat pelindung diri setahun yang lalu.
Akses vaksin itu merupakan program yang bertujuan untuk memungkinkan akses ke vaksin kekurangan dana oleh negara-negara ekonomi terbesar.
Sementara itu, studi yang disponsori oleh Kamar Dagang Internasional dan ditulis oleh akademisi dari Koc University dan University of Maryland memperhitungkan 49% dari biaya ekonomi dari pandemi dunia yang masih ada akan ditanggung oleh negara-negara maju bahkan jika mereka menikmati vaksinasi total.
Hampir setengah dari responden dalam survei eksekutif oleh Oxford Economics Ltd. melihat aktivitas dalam bisnis mereka tetap di bawah tingkat pra-pandemi sepanjang tahun 2021.
Sedangkan empat dari lima responden menandai gelombang pandemi berulang sebagai risiko yang signifikan atau sangat signifikan dalam jangka menengah.
Negara-negara berkembang dan berkembang rentan terhadap negara-negara kaya yang menimbun dosis mereka karena sistem kesehatan mereka yang rapuh tertekan di bawah beban infeksi yang meningkat.
Negara miskin juga kekurangan sumber daya untuk menghasilkan dan mendistribusikan vaksin secara cepat.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR