Itu sebenarnya adalah kesepakatan antara badan intelijen militer Bangladesh, Direktorat Jenderal Pasukan Intelijen (DGFI), dan PicSix, sebuah perusahaan berbasis di Israel yang dijalankan oleh mantan agen intelijen Israel.
Warga negara Irlandia yang berbasis di Bangkok, James Moloney, bertindak sebagai perantara.
Kontrak akuisisi P6 Intercept ditandatangani satu hari setelah Aziz Ahmed menjadi kepala tentara Bangladesh.
Sistem pemantauan ponsel yang dibeli Bangladesh, yang disebut penangkap IMSI, sering digunakan oleh pihak berwenang untuk melacak peserta selama protes dan demonstrasi.
“Ini dari Israel, jadi kami tidak mengiklankan teknologi itu,” kata Moloney, CEO dari perusahaan yang terdaftar di Singapura bernama Sovereign Systems.
Sebelumnya, Moloney pernah mengatakan bahwa Sovereign Systems adalah bagian depan bisnis PicSix di Asia, karena banyak negara tidak akan secara terbuka melakukan bisnis dengan perusahaan Israel.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR