"Bukan rencana cerdik kami membesarkannya dan 40 tahun kemudian, dia jadi presiden."
Dilansir Business Insider Jumat (29/1/2021), presiden ke-45 AS itu dipilih karena sombong dan begitu narsis akan dirinya.
Pada buku The Art of the Deal yang ditulis pada 1987, Trump mengaku berkunjung ke "Negeri Beruang Merah".
Dalam kunjungannya, dia mengungkapkan tengah mendiskusikan pembangunan hotel mewah di sepanjang jalan dari Kremlin, dan bermitra dengan Rusia.
Shvets menjelaskan, yang sebenarnya adalah Kremlin menyanjung si mantan presiden dan membujuk agar dia terjun ke politik.
Para agen KGB disebut terkejut saat tahu sekembalinya ke AS, Trump mengungkapkan ide mencalonkan diri jadi presiden AS.
Sebagai wujud keseriusan, dia beriklan di sejumlah surat kabar terkenal, menggemakan sejumlah propaganda anti-Barat.
Baca Juga: Inilah Berbagai Manfaat yang Anda Dapat dari Pijat Refleksi, Apa Saja?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR