Dalam posting blog, seorang ekonom senior Bank Dunia mengatakan proyek BRI yang berhasil dapat meningkatkan infrastruktur dan perdagangan di negara-negara yang mengalami kesulitan untuk berintegrasi ke dalam ekonomi dunia.
Tetapi ekonom, Michele Ruta, menambahkan bahwa untuk beberapa negara, "pembiayaan yang diperlukan untuk proyek BRI dapat meningkatkan hutang ke tingkat yang tidak berkelanjutan."
"Proyek infrastruktur besar juga dapat membawa "risiko lingkungan, sosial, dan korupsi," katanya.
Terutama terjadi di negara-negara yang terlibat dalam BRI, yang cenderung memiliki tata kelola yang relatif lemah."
Sebagian besar perdagangan Asia melewati perairan Malaysia, antara samudra Hindia dan Pasifik. Negara ini juga membanggakan salah satu ekonomi paling maju di Asia Tenggara, memberi mitra pijakan yang stabil di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Malaysia senang bermitra dengan China dan terlibat dalam beberapa proyek.
Pendahulu Mahathir, Najib Razak, menerima pinjaman miliaran dolar dari China, memberi Beijing peluang untuk memperluas kehadirannya di negara kecil itu.
Baca Juga: Konfrontasinya Pernah Gegerkan Dunia, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia dan Malaysia
Source | : | Washington Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR