Tahun 1963 sampai 1965, ia menjabat sebagai presiden Senat. Dan pada tahun
1965 Marcos, yang merupakan anggota terkemuka Partai Liberal yang didirikan
oleh Roxas.
Ia memutuskan hubungan dengan partai itu setelah gagal mendapatkan pencalonan partainya sebagai presiden.
Kemudian Macros mencalonkan diri sebagai calon presiden Partai Nasionalis
melawan presiden Liberal, Diosdado Macapagal.
Marcos menang dan dilantik sebagai presiden pada 30 Desember 1965. Dan terpilih kembali pada 1969 untuk jabatan periode kedua.
Kronologi Penggulingan Rezim Ferdinand Macros
Pada 21 September 1972, Marcos memberlakukan darurat militer di Filipina.
Menganggap bahwa kekuatan komunis dan subversif telah memicu krisis, dia
bertindak cepat. Politisi oposisi dipenjara, dan angkatan bersenjata menjadi
bagian dari rezim.
Rezim Macros ditentang oleh para pemimpin politik, terutama Benigno Aquino,
Jr. , yang dipenjara dan ditahan selama hampir delapan tahun.
Marcos juga dikritik oleh para pemimpin gereja dan lainnya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR