Advertorial
Intisari-Online.com -Baru-baru ini, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, dilaporkan telah mematahkan pergelangan kaki saudara perempuannya, Putri Sirindhorn.
Tuduhan mengejutkan itu dilaporkan oleh Andrew MacGregor Marshall, mantan kepala biro Reuters di Bangkok, dalam buletin khusus berlangganan, Secret Siam.
Laporan itu menuduh Raja membiarkan anjing-anjingnya menyergap saudara perempuannya sampai jatuh dan kemudian menyerangnya langsung, seperti melansir The Daily Beast pada Selasa (25/1/2021).
Orang dalam kerajaan mengklaim, Raja kontroversial Thailand itu melompat di atas kaki adiknya atau memukulnya dengan tongkat.
Serangan itu diduga dipicu karena konfrontasi Putri Sirindhorn soal rencana menjadikan selirnya sebagai ratu kedua, bersama istrinya yang sekarang, Ratu Suthida.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn memang dikenal penuh dengan sensasi.
Vajiralongkorn juga dikenal telah melangsungkan pernikahan empat kali dan mengambil banyak selir.
Sebelum menjadi raja, banyak warga Thailand yang meragukan kepemimpinan Putra Mahkota Vajiralongkorn yang terkenal kurang suka berurusan dengan kewajiban di istana.
Baca Juga: Kekaisaran Khmer, Monarki Raksasa di Asia Tenggara yang Tak Kalah Digdaya Dibanding Majapahit
Sebagai satu-satunya anak laki-laki dari Raja Thailand yang sangat dihormati, mendiang Bhumibol Adulyadej, takhta kerajaan otomatis mengalir kepadanya.
Sejak kematian sang ayah pada 2016 dan penobatannya sebagai raja pada tahun 2019, Maha Vajiralongkorn masih seperti sosoknya sebelum menjadi raja.
Sederet skandal tentangnya berseliweran di media-media internasional.
Ibunya sendiri mengatakan kepada Dallas Times Herald pada tahun 1981 bahwa putranya itu seperti 'Don Juan'.
"Saya harus jujur, putra saya, putra mahkota, agak seperti Don Juan," ujar Ratu Sirikit. Itulah mengapa menurutnya, riwayat pernikahan sang putra tidak pernah berjalan dengan lancar."
Don Juan
Melansir New York Times, 6 November 2019, Raja Maha Vajiralongkorn telah menikah empat kali.
Istri pertamanya, Putri Soamsawali adalah sepupunya yang tetap memegang gelar putri bahkan setelah diceraikan oleh Vajiralongkorn pada 1991.
Dari pernikahan pertamanya ini dia memiliki seorang putri.
Perceraiannya dengan Putri Soamsawali dikarenakan Vajiralongkorn berselingkuh dengan seorang aktris bernama Sujarinee.
Vajiralongkorn memiliki 5 anak dari Sujarinee bahkan ketika masih memiliki status menikah dengan istri pertamanya.
Sujarinee dan keempat putranya tinggal di luar negeri sementara putrinya, Sirivannavari Nariratana menjalankan tugas kerajaan di Thailand.
Istri ketiga Vajiralongkorn adalah Srirasmi Suwadee, bergelar putri sampai dia dan 9 kerabatnya dicabut gelarnya karena istana menuduh mereka melakukan korupsi.
Orang tua Srirasmi Suwadee sendiri dipenjara karena melanggar aturan lèse-majesté, aturan yang melarang siapapun mengkritik anggota kerajaan.
Dari pernikahannya dengan Suwadee, Vajiralongkorn memiliki seorang putra yang dianggap calon bakal pewaris takhta, Dipangkorn Rasmijoti.
Adapun pernikahan Vajiralongkorn keempat adalah pernikahan yang dia lakukan 3 hari sebelum dinobatkan menjadi raja.
Raja menikahi istri keempatnya, Ratu Suthida yang merupakan seorang mantan pramugari dan sebelum menikah juga bekerja sebagai salah satu pengawal raja dengan gelar letnan jenderal.
Srirasmi, istri ketiga Vajiralongkorn "topless" saat rayakan ulang tahun anjing pudel kesayangan mereka
Pada tahun 2007, dikutip dari France24, video pribadi sang raja bocor.
Video tersebut menampilkan seorang raja yang kala itu masih sebagai putra mahkota berpakaian rapi berdiri di sisi istrinya, Srirasmi Suwadee yang tidak memakai pakaian kecuali pakaian dalam string-bikini.
Dikelilingi dengan bunga, balon dan lampu kerlap-kerlip, pasangan itu menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun" untuk pudel mereka yang bernama Foo Foo sebelum meniup lilin kue.
Reputasi Vajiralongkorn semakin rusak terlebih ketika dia menjadikan Foo Foo sebagai kepala marsekal Angkatan Udara Thailand.
Menurut Ralph Boyce, duta besar AS untuk Thailand, Sirrasmi Suwadee membenarkan bahwa seekor pudel bernama "Foo Foo" memiliki pangkat marsekal.
Foo Foo mengenakan pakaian formal, mengenakan sarung tangan dan kaki pada acara makan malam gala.
Ketika Foo Foo tewas pada tahun 2015, Vajiralongkorn mengadakan pemakaman khusus untuk anjing tersebut.
Foo Foo dikremasi setelah upacara empat hari berdasarkan ritual Buddha.