Konferensi Asia 1949 diprakarsai oleh Perdana Meneteri India, Pandit Jawaharlal Nehru dan Perdana Menteri Birma, U Aung San.
Itu terjadi pasca Agresi Militer Belanda II tahun 1948.
Belanda tetap bersikeras melancarkan Agresi Militer II melanggar dan Perjanjian Renville, meski PBB telah mengeluarkan beberapa resolusi dan upaya penyelesaikan konflik.
Hal itu pun membuat PBB mengambil sikap tegas. PBB membentuk United Nations Commisions for Indonesia (UNCI) untuk menghentikan sengketa Indonesia-Belanda.
Juga menuntut pemerintah Belanda untuk melakukan penyerahan kedaulatan secara penuh kepada Indonesia sebelum 1 Juli 1950.
Hal serupa dicapai oleh Konferensi Asia 1949, bahkan menuntut penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Indonesia jauh lebih cepat dari tuntutan PBB, yaitu paling lambat 1 Januari 1950.
Selain menuntut penyerahan kedaulatan, berikut ini isi resolusi New Delhi lainnya mengenai masalah Indonesia:
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR