Syaratnya jika Iran mematuhi persyaratan yang nanti akan disepakati.
Pejabat dengan pemerintahan Biden yang akan datang telah mulai mengatur dasar untuk pembicaraan dengan Iran.
Mereka membahas mengenai kemungkinan kembalinya AS ke kesepakatan nuklir tersebut.
Pembahasan itu terjadi karena hanya ada beberapa hari tersisa sampai pelantikan Demokrat, Channel 12 Israel melaporkan.
Pada Sabtu (16/1/2021) kemarin, pejabat AS diduga memperbarui Tel Aviv tentang masalah tersebut.
Menurut laporan itu, orang-orang "atas nama Biden" telah mulai "berbicara dengan Iran" atas kemungkinan kembalinya JCPOA.
Hanya saja tidak memberikan rincian tentang apa yang sebenarnya sedang dibahas.
Sebelumnya, laporan muncul, menunjukkan bahwa perwakilan negara-negara Arab dan Israel telah mendesak Biden untuk membiarkan mereka mengambil bagian dalam negosiasi masa depan terkait kesepakatan nuklir JCPOA.
Israel tertarik pada "kesepakatan nuklir yang lebih baik dan jangka panjang" yang akan mencakup pembatasan program rudal balistik Iran dan dugaan aktivitas Iran terkait terorisme.
Sementara Biden memberi petunjuk bahwa kembalinya Washington ke JCPOA adalah masuk akal.
Dia juga mengatakan bahwa pemerintahannya, jika kembali ke kesepakatan, akan memperketat dan memperpanjang kendala nuklir Iran, serta mengatasi program rudal.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR