'Pemenjaraan Palsu:' Aksi Petugas Kesehatan Israel Memaksa Mantan Kekasihnya untuk Isolasi 4 Kali Tanpa Alasan Medis

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Covid hari ini
Covid hari ini

Intisari-Online.com - Israel memiliki tingkat proporsional tertinggi dari administrasi vaksin COVID-19 di seluruh dunia.

Our World in DataUniversitas Oxford telah menghasilkan pelacak global dari tingkat vaksinasi yang dilaporkan oleh pemerintah di seluruh dunia.

Pelacak menunjukkan jumlah dosis vaksinasi COVID-19 yang diberikan, bukan jumlah orang yang telah divaksinasi, yang biasanya membutuhkan dua dosis vaksin.

Menurut angka yang dikeluarkan oleh Pemerintah Israel, 11,5 dari setiap 100 orang Israel telah menerima dosis pertama vaksin Pfizer / BioNTech, hingga 1 Januari 2021.

Baca Juga: Konon Membawa Kutukan Kematian, Perpindahannya Harus Melalui Pertumpahan Darah, Begini Kisah Kelam di Balik Koh-i-Noor, Berlian Para Wanita Kerajaan Inggris yang Diletakkan di Atas Peti Jenazah Ibu Suri

Namun di sela-sela ini, ada cerita menarik.

Seorang warga Israel yang bekerja untuk kementerian kesehatan sedang diselidiki karena dicurigai memaksa mantan pacarnya melakukan karantina 4 kali tanpa alasan medis.

Polisi mengatakan pada Kamis (14/1/2021), pria pekerja itu diidentifikasi sebagai penduduk di utara Israel berusia 35 tahun, seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (14/1/2021).

Berdasar keterangan polisi, ia diduga melakukan berbagai pelanggaran yang dilakukan selama beberapa bulan, termasuk penyalahgunaan kekuasaan, penipuan, pelanggaran privasi, dan pemenjaraan palsu.

Baca Juga: Dipercaya Lahir dari Busa Putih yang Dihasillkan Alat Kelamin Uranus yang Terputus, Dewi Cinta dan Kesuburan Yunani; Kuil Pemujaannya yang Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Turki

Tersangka "mengirim 4 pesan terpisah kepada mantan pacarnya melalui telepon tentang dia perlu segera untuk mengisolasi karena terpapar pasien yang dikonfirmasi virus corona".

"Tapi sebenarnya dia tidak benar-benar terpapar oleh orang seperti itu," ujar polisi.

Pria ini disebutkan sebagai "pegawai eksternal yang bekerja di salah satu call center kementerin kesehatan".

Bukti tentang tersangka diserahkan ke kementerian kehakiman sebelum dapat didakwa, kata polisi.

Baca Juga: Situasi Makin Genting, Bukan Amerika atau Iran, Justru2 Negara Ini yang Digadang-gadang Bakal Picu Perang Tak Terkendali Seantero Dunia, Ancamannya Lebih Besar!

Penyelidikan dimulai ketika kementerian kesehatan menjadi curiga terhadap orang yang sama mengajukan aduan terhadap isolasinya dalam 4 kasus terpisah.

Saat ini lebih dari 180.000 orang Israel diisolasi karena dikhawatirkan terinfeksi Covid-19, dengan hampir 2 juta orang telah melakukan isolasi 2 pekan sejak awal pandemi.

Israel saat ini berada dalam lockdown nasional ketiga, telah mencatat hampir 524.000 kasus Covid-19, yang lebih dari 3.800 di antaranya berakibat fatal.

Baca Juga: Donald Trump Tak Perlu Khawatir Sendirian, Nyatanya Pernah Ada Presiden Pendahulunya yang Juga Dimakzulkan, Termasuk Bill Clinton yang Terkena Kasus dengan Pegawai Magang

Otoritas kesehatan Israel melaporkan bahwa mereka memberikan lebih dari 150.000 suntikan per hari, tetapi pemberian dosis pertama sebagian besar akan ditangguhkan mulai 10 hingga 31 Januari.

Menteri Kesehatan Yuli Edelstein mengatakan ini untuk memastikan mereka yang menerima vaksinasi awal ditindaklanjuti dengan suntikan booster terjadwal.

Dosis awal vaksin Pfizer / BioNTech diikuti dengan booster 21 hari kemudian.

Baca Juga: Sempat Kritik Cara Kerja Xi Jinping Sebelum Dinyatakan Menghilang Secara Misterius, Mendadak 2 PerusahaanJack Ma Akan Diambil Alih oleh Pemerintah China

(*)

Artikel Terkait