Intisari-Online.com - Orang terkaya ketiga di China, Jack Ma, masih menghilang.
Dilaporkan miliarder itu terakhir terlihat padaakhir Oktober 2020.
Jack Ma menghilang secara misterius setelahmelontarkan kritik pedas terhadap pemerintah negara China.
Kritik Jack Ma
Jack Ma menuding bahwa bank-bank di China beroperasi dengan mentalitas "rumah gadai" menyangkut jaminan untuk kredit.
Sementara regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tak lama kemudian, pemerintah China mengubah regulasi yang menyebabkan rencana go-public perusahaan Ant Group gagal di tengah jalan.
Sejak itu pula Jack Ma mendadak hilang.
Dia tidak muncul di hadapan publik selama berbulan-bulan dan kabar keberadaannya masih simpang siur hingga sekarang.
Beberapa waktu lalu seorang sumber anonim sempat menyebutkan bahwa Jack Ma bukannya sedang menghilang, melainkan sengaja menghindari sorotan publik.
Dia diklaim sedang berada di Kota Hangzhou yang merupakan markas Alibaba.
Dampaknya untuk perusahaan
Sejak pemilik Alibaba dan Ant Group tersebut terlibat kisruh dengan pemerintah China, perusahaannya mengalami beberapa masalah.
Bahkan baru-baru ini dilaporkan pemerintah China akan melakukan investigasi atas dugaan praktik monopoli oleh dua perusahaan Alibabayang didirikan olehJack Ma.
Belakangan muncul kabar bahwa Partai Komunis yang berkuasa di nagara tersebut (CCP) sebenarnya berniat melakukan nasionalisasi terhadap Alibaba dan perusahaanfintechafiliasinya,Ant Group.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang orang dalamdi industri keuangan internet China, Song Qing.
Dia mengatakan bahwa investigasi praktik monopoli merupakan upaya mempercepat proses ambil alih negara atas Alibaba dan Ant Group.
"Mereka (CCP) membuat rencana nasionalisas Alibaba beberapa pekan lalu."
"Hanya saja timing-nya bukan kebetulan."
"Rencana-rencana ini datang dari pimpinan pusat," kata Qing,sebagaimana dihimpun KompasTekno dari IBTImes padaRabu (13/1/2021).
Bank sentral dan otoritas perbankan China akan ikut dilibatkan dalam penyelidikan monopoli Alibaba, berikut otoritas forex dan sekuritas negeri tersebut.
Qing menyebutkan bahwa pemerintah China di bawah pimpinan Xi Jinping sekaligus berniat menjadikan Alibaba sebagai "contoh pelajaran".
Xi yang menjabat Presiden China sekaligus Sekretaris Jenderal CCP sebelumnya mengatakan China akan mengarah ke ekonomi yang dikendalikan negara berdasarkan permintaan domestik.
(kompas.com)