Sementara itu Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sissi menegaskan status final bagi Palestina "akan mengubah realita politik dan keamanan di Timur Tengah ke arah yang lebih baik."
Menurutnya, keempat negara ingin memanfaatkan peluang emas mengakhiri kebuntuan antara Israel dan Palestina.
"Menimbang perubahan politik di kawasan dan di tingkat internasional,” kata dia merujuk pada suksesi di AS dan normalisasi diplomasi antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.
Dalam jumpa pers yang sama, Menlu Perancis Le Drian mendesak Israel dan Palestina menjalankan komitmen damai, dan menghindari kebijakan sepihak.
"Pagi ini kami berusaha mendefinisikan komitmen, yang diniatkan untuk menciptakan iklim kepercayaan di antara kedua pihak,” imbuh Le Drian.
Inisatif Kairo disepakati bersamaan dengan keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengizinkan pembangunan 800 rumah bagi pemukim Yahudi di Tepi Barat Yordan, Selasa (12/1/2021).
Dalam keterangan persnya, dia menggunakan istilah Alikab, "Yudea dan Samaria”, untuk menyebut wilayah yang diklaim Palestina itu.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR