Intisari-online.com -Para pecinta buku-buku Islam pastinya tahu Harun Yahya, atau nama aslinya Adnan Oktar (64).
Ia adalah penulis buku-buku Islam dan pendakwah asal Turki.
Harun Yahya sendiri adalah nama penanya, dan kini sosok itu harus menjalani hukuman penjara 1075 tahun lamanya.
Vonis hukuman dijatuhkan oleh pengadilan Turki yang temukan ia bersalah atas kasus rudapaksa dan kejahatan konspirasi.
Mari kita lihat bagaimana sepak terjang penulis ini.
Harun Yahya ditangkap pada tahun 2018, saat itu polisi menggerebek sejumlah tempat yang berkaitan dengan Harun Yahya dan kelompoknya.
Tempat-tempat itu menyebar di seluruh 5 provinsi di Turki.
Penggerebekan dilakukan atas tuduhan kejahatan finansial, penipuan, pelecehan seksual dan kejahatan konspirasi oleh Harun Yahya dan kelompoknya.
Harun ditangkap di Istanbul, di kediamannya, yaitu di Cengelkoy.
Dilaporkan dari Guardian, Selasa 12 Januari, ini adalah kedua kalinya Harun Yahya dan organisasinya menghadapi hukum.
Kasus pertama mereka adalah pada tahun 1999.
Saat itu Harun Yahya ditangkap atas tuduhan intimidasi dan pembentukan kelompok kriminal, dan Harun Yahya juga ditahan, meski kemudian penyidikan kasus itu dihentikan.
Stasiun televisi NTC menjelaskan bahwa kejahatan Harun Yahya termasuk pemerkosaan anak-anak kecil, penipuan, dan upaya memata-matai pemerintah atas urusan militer dan politik.
Jaksa penuntut juga menuntut Harun Yahya dengan tuntutan hukum memimpin organisasi kriminal.
Sidang melawan Harun Yahya telah dilaksanakan sejak September 2019.
Atas kasus Harun Yahya sendiri, otoritas hukum Turki menangkan 236 tersangka lain, dan mereka sudah laksanakan sidang dengan 78 dari mereka akhirnya ditahan.
Sosok flamboyan
Harun Yahya memiliki kepribadian yang mempesona.
Sejak tahun 1980-an ia mendirikan organisasi Islam di Istanbul, dan terpisah dari sosok flamboyannya, kemakmuran Harun Yahya menguatkan pengaruhnya.
Meski begitu masih tidak jelas dari mana kekayaannya berasal.
Sebagai pemikir, pengaruhnya sampai ke mana saja, dan kadang pemikirannya disebut berbahaya.
Ia sangat aktif dalam berkampanye untuk pergerakan anti-Semit.
Menurut Harun Yahya, teori evolusi Charles Darwin tidak ada dan ia menjelaskan banyak mengenai proses penciptaan alam semesta oleh Tuhan.
Dalam wawancara dengan Andrew Marr dari BBC tahun 2010, Harun Yahya mengutip teori Darwin sebagai sumber utama inspirasi teroris modern.
Hal itu ia kaitkan dengan penolakannya atas Holocaust.
"Hitler, Mussolini, Stalin dan teroris terkenal lainnya jelas-jelas mengatakan pemikiran mereka dipengaruhi Darwin…tanpa Darwin tidak akan ada terorisme."
Ia berargumen Hitler mendapat kekuatannya karena peran instrumen 'elemen negara Inggris', dan dengan menceritakan detail tentang teori konspirasinya, tentang kelompok kekuatan besar yang memiliki ikatan kepada pemerintah dan militer.
Kelompok itu memiliki kapasitas memanipulasi dan mengontrol kebijakan pemerintah.
Sejak 11 September 2001 yaitu peristiwa serangan teroris di gedung World Trade Center (WTC) AS, Harun Yahya mulai tunjukkan dirinya sebagai pembicara lintas agama.
Harun Yahya menempatkan dirinya sebagai pendukung dialog lintas agama, dan menjadikan namanya sebagai musuh utama terorisme internasional.
Sudah beberapa tahun sejak kerjanya, Harun Yahya akhirnya memiliki saluran televisi sendiri.
Saluran televisi itu ia gunakan untuk menyebarkan pemahaman dan pengaruhnya, termasuk tafsir-tafsir atas pengajaran Islam.
Sudah menjadi cirinya tampak dikelilingi sejumlah layar komputer dengan wanita-wanita setengah telanjang.
Ia juga merupakan penulis, dalam beberapa bukunya, Harun Yahya mengklaim telah membuka tudung kerjasama yang dibentuk oleh pemerintah bayangan Inggris di Turki dengan pemimpin regional, dan menurutnya, ia ditangkap karena menginvestigasi yang dilakukan ia dan kelompoknya atas pemerintah Turki.
Dikelilingi wanita
Harun Yahya tidak hanya berurusan dengan wanita dalam program televisinya, di dunia nyata juga banyak wanita mengelilinginya.
Menurut mantan pengikutnya, Harun Yahya mencuci otak para wanita tersbeut, juga mengintimidasi, mengancam dan membuat wanita-wanita itu menjadi budak seksnya.
Pencarian wanita di sekitar Harun Yahya sangat terorganisir, menurut laporan, kelompok Harun Yahya mengirimkan orang yang ditugaskan secara spesifik mencari wanita cantik dan pria tampan dari keluarga kaya raya untuk menjadi pengikutnya.
Sebagian perekrutan dilakukan di universitas swasta Turki.
Kesaksian keluarga korban menceritakan setelah perekrutan, keluarga biasanya kehilangan kontak dengan korban, dan pada bukti yang ditemukan di kasus tahun 1999, polisi nyatakan jika wanita yang direkrut Harun Yahya akan dibujuk untuk ikut dalam aktivitas seksual yang didokumentasikan melalui film atau foto.
Material digital ini adalah alat Harun Yahya untuk mengancam korban-korbannya, yang dibuktikan oleh model Turki, Ebru Simsek, yang mengaku diancam oleh video seks oleh kelompok Harun Yahya.
Yang paling mengerikan, para wanita dipaksa tidur dengan para pria di kelompok itu, jika ingin bebas satu-satunya cara adalah menikah dengan Harun Yahya.
Hal itu sesuai dengan aturan kelompok, wanita yang menikah dengan Harun Yahya akan menjadi 'kakak perempuan' dan pengikut pria Harun Yahya, yang disebut 'singa' tidak boleh berhubungan seksual dengan kakak perempuan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini