Advertorial

3 Bocah Tewas Setelah Pukul Benda Berkarat yang Ditemukan di Lapangan dengan Batu hingga Meledak, Rupanya Inilah yang Mereka Temukan

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com -Granat sisa perang yang tidak meledak masih sering ditemukan di daerah-daerah bekas konflik.

Faktanya, granat itu masih sangat berbahaya karena semua fitur keselamatannya telah dilepas.

Tak jarang granat-granat sisa perang atau yang disebut UXO (Unexploded Ordnance) itu menimbulkan korban jiwa

Sebanyak tiga bocah tewas dan dua lainnya luka-luka pada Rabu (6/1/2021), ketika granat yang mereka mainkan meledak di kota Peshawar, Pakistan.

Baca Juga: Daftar Militer Paling Kuat di Asia, Termasuk Indonesia yang Ungguli Arab Saudi

Kelima korban itu terdiri dari empat bersaudara dan satu tetangga, yang menemukan sebuah granat berkarat di lapangan desa lalu memainkannya.

"Bocah-bocah itu awalnya memainkannya lalu memukulnya dengan batu dan akhirnya meledak," kata Mansoor Aman, polisi senior setempat kepada AFP.

Petinggi polisi lokal, Aziz ur Rehman, juga mengonfirmasi jumlah korban.

Kecelakaan yang melibatkan senjata sisa perang tidak jarang terjadi di Pakistan.

Baca Juga: Tak Heran Kehebatan Kopassus Diakui Dunia, Gagal Jalankan Misi Saja Dihukum Tidur dengan Sapi hingga Dilatih Lebih Keras Lagi

Mortir tua, peluru artileri, dan amunisi belas lainnya kerap diselundupkan ke sana dari Afghanistan.

Beberapa di antaranya sisa perang Soviet pada 1980-an.

Wilayah itu juga pernah jadi pusat kegiatan anti-Taliban, dengan pembentukan milisi untuk melawan pemberontak oleh warga lokal.

Tahun lalu, lima orang tewas saat pekerja di toko besi hendak mendaur ulang mortir tua yang kemudian meledak.

Terjadi juga di Kongo

Sebelumnya pada 29 Desember 2020, empat bocah di Kongo juga tewas akibat granat yang mereka mainkan meledak.

Baca Juga: Star Syndrome, Penyakit Psikologis yang Bisa Terjadi pada Siapa Saja, Kenali Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya!

"Salah satu dari mereka mengambilnya, yang lain melemparnya ke atas, dan granat meledak saat jatuh," ujar administrator lokal Adel Alingi kepada AFP.

Keempat bocah tersebut tewas seketika di lokasi kejadian. Insiden terjadi di desa Tsoro, wilayah Djugu Ituri.

Djugu berada di area konflik yang diduduki milisi Cooperation for the Development of Congo (CODECO).

Mereka adalah sekte politik-agama bersenjata yang terkait dengan lebih dari 1.000 kematian sejak Desember 2017.

Baca Juga: Sudah Fitnah Ikhwanul Muslimin, Menkes Mesir Akhirnya Akui Krisis Pasokan Oksigen yang Bikin Seluruh Pasien Covid-19 di Sebuah ICU Meregang Nyawa

Salah satu daerah yang masih terdapat banyak sisa-sisa perang berbahaya adalah di Vietnam.

Sejak akhir Perang Vietnam, pada tahun 1975, lebih dari empat puluh ribu orang Vietnam telah terbunuh karena UXO.

Hingga kini, penduduk Vietnam di beberapa daerah masih sering menemukan bom raksasa, granat atau benda sisa perang yang berbahaya lainnya.

Artikel Terkait