Advertorial
Intisari-Online.com -Umat manusia telah melalui beberapa periode yang mengerikan dalam sejarah, termasuk bencana alam, wabah penyakit, dan krisis akibat ulah manusia.
Periode mengerikanitu nyaris melenyapkan peradaban manusia lebih dari satu kali.
Perang dan senjata atom juga berkontribusi pada masa-masa paling kelam dalam sejarah manusia.
Dibutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan dekade untuk bangkit kembali setelah krisis besar tersebut.
Melansir Ranker, berikut ini adalah kisah-kisah periode mengerikanyang nyaris melenyapkan umat manusia:
1. Flu Spanyol
Pada 1918-1919, pandemi dahsyat yang dikenal sebagai flu Spanyol melanda seluruh dunia.
Virus tersebut merenggut hingga 100 juta nyawa.
Pandemi akhirnya berakhir, tetapi memicu perubahan besar untuk negara-negara Eropa dalam kesehatan.
Pada 1920-an, pemerintah Eropa mulai menawarkan perawatan kesehatan kepada penduduk tanpa biaya.
2. Wabah Inggris
Banyak orang London percaya bahwa akhir dunia sudah dekat pada tahun 1665-1666.
Ibukota Inggris itu menghadapi kebakaran yang menghancurkan, bersamaan dengan wabah yang mengerikan melanda seluruh negeri.
Wabah besar tersebut menewaskan 20% penduduk London sementara juga menghancurkan negara.
Sementara Kebakaran Besar membakar 80% dari kota, hanya meninggalkan sisa-sisa hangus.
Inggris dengan cepat bangkit kembali dari wabah dan kebakaran, sebagian berkat upaya komunitas ilmiah Inggris.
3. Wabah Abad 14 (Black Death)
Black Death menyapu bersih 60% populasi Eropa pada abad ke-14.
Seorang penulis sejarah Florentine menulis, "Semua warga tidak melakukan apa-apa kecuali membawa mayat untuk dikuburkan."
Pandemi tersebut juga menyebabkan keruntuhan ekonomi, perdagangan terhenti, pengangguran meroket, dan banyak yang menyerah begitu saja.
Penduduk Eropa tidak pulih dari wabah selama berabad-abad.
Namun, akhirnya umat manusia berhasil bangkit dan membentuk kembali masyarakat, hingga memicu Renaisans.
4. Bencana abad 536 M
Jutaan orang tewas karena kelaparan dan wabah.
Setelah letusan gunung berapi menyelimuti dunia dalam kabut, panen gagal.
Seorang penulis sejarah melaporkan "kegagalan roti dari tahun 536–539."
Bala kelaparan segera diikuti oleh Wabah Justinian, yang merenggut 50 juta jiwa.
Butuh waktu untuk pulih dari kehancuran abad keenam, tetapi akhirnya umat manusia bangkit kembali.
Iklim memanas setelah letusan gunung berapi berhenti, dan cuaca yang lebih basah membantu Timur Tengah berkembang.
5. Kelaparan di Irlandia
Irish Potato Famine (Kelaparan Kentang Irlandia) melanda pada tahun 1845 ketika jamur menyerang tanaman kentang Irlandia.
Selama tujuh tahun, 75% panen kentang di negara itu gagal, menyebabkan ribuan orang kelaparan.
Satu juta orang tewas karena kelaparan, sementara lebih dari 1 juta lainnya meninggalkan Irlandia sebagai pengungsi.
Setelah kelaparan berakhir, para pengungsi Irlandia yang menetap di negara-negara di seluruh dunia membantu menyebarkan budaya Irlandia dan memperkaya daerah-daerah seperti Amerika Serikat.
6. Bom Atom
Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima.
Ledakan itu merenggut 80.000 nyawa, dan ribuan lainnya tewas akibat radiasi di tahun-tahun berikutnya.
Tiga hari kemudian, AS menjatuhkan bom atom lagi di Nagasaki.
Kekuatan senjata atom begitu dahsyat sehingga PD II mewakili perangkat nuklir pertama dan terakhir yang dijatuhkan di kota-kota.
Meskipun Perang Dingin nyaris memicu hal serupa, AS dan Uni Soviet bersatu untuk setuju menghentikan penyebaran perangkat atom pada tahun 1968.
7. Revolusi Prancis
Revolusi Prancis dan konflik berdarah yang dipicunya mengakhiri hidup jutaan orang.
Meskipun kaum revolusioner pada tahun 1789 mendorong pembentukan monarki konstitusional, revolusi tergelincir ke dalam fase radikal yang berubah menjadi pertumpahan darah.
Revolusi memicu gerakan konservatif di beberapa negara sambil mendorong negara lain untuk mengadopsi cara-cara yang lebih demokratis.