Intisari-Online.com - Negara Inggris tengah dipusingkan dengan masalah Brexit.
Sebab, keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) membuat banyak dampak.
Salah satunya mungkin bisa berujung pada adu kekuatan militer.
Nah, terkait hal ini, Inggris dilaporkan siap meningkatkankemampuan tempur jet tempur mereka.
Inggris bahkan sudah menandatangani kontrak senilai 550 juta pound (Rp 10,38 triliun).
Di mana kontrak itu bersama dengan produsen senjata MBDA untuk memproduksi rudal udara-ke-permukaan untuk jet tempur siluman F-35B.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (7/1/2021), Inggris membuat rudal baru bertajuk SPEAR3 yang akan meningkatkan kemampuan tempur jet tempur siluman F-35B Angkatan Udara Kerajaan di masa depan, sekaligus membuka lebih dari 700 lapangan kerja baru.
Pada November tahun lalu, Inggris mengumumkan peningkatan belanja militer terbesarnya sejak Perang Dingin, berjanji untuk mengakhiri "era kemunduran".
Dengan peningkatan anggaran itu, Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan, militer Inggris lebih berbahaya dibanding beberapa dekade sebelumnya.
Johnson mengatakan, tambahan anggaran tersebut mencerminkan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan militer Inggris.
Angkanya mencapai £ 16,5 miliar (US$ 22 miliar) untuk empat tahun ke depan.
Dia menguraikan rencana peningkatan anggaran itu untuk pembentukan komando luar angkasa baru, badan siber nasional, dan mengembalikan Angkatan Laut Inggris sebagai yang paling kuat di Eropa.
Saat ini, anggaran pertahanan Inggris kurang dari £ 42 miliar setahun.
"Era pemotongan anggaran pertahanan kita harus berakhir, dan itu berakhir sekarang," kata Johnson kepada parlemen melalui tautan video dari kantornya di Downing Street, tempat dia mengisolasi diri setelah kontak dengan seseorang yang dinyatakan positif Covid-19.
"Saya melakukan ini di tengah pandemi."
"Di tengah setiap tuntutan lain atas sumber daya kami, karena pertahanan wilayah dan keselamatan rakyat Inggris harus diutamakan," tegasnya.
(kontan.co.id)